HomeUncategorizedGambar & Rupa Allah

Gambar & Rupa Allah

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ….” (Kejadian 1:26)

Manusia adalah ciptaan yang paling mulia. Alkitab memberitahukan hanya manusialah yang diciptakan Allah menurut gambar dan rupa-Nya. Versi Alkitab Terjemahan Lama menulis: ‘atas peta dan atas teladan Kita’. Kita adalah citra Allah. Allah yang suci, sempurna dan berkuasa itu terwakilkan oleh gambaran manusia di taman Eden.

Di taman Eden, Adam dan Hawa itu suci, tak bercacat cela hingga hari kejatuhan mereka ke dalam dosa. Mereka tidak mengenal dosa, tidak pula mengerti apa itu dosa. Iblislah yang mengajari manusia pengetahuan tentang dosa. Pengetahuan dosa apa? pemutarbalikkan kebenaran. Hawa tadinya memiliki pengetahuan yang benar: “Boleh kami makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini, akan tetapi akan buah pohon yang di tengah taman itu adalah firman Allah: Jangan engkau makan atau jamah akan dia, supaya jangan engkau mati.” (Kejadian 3:2-3). Tetapi kemudian iblis coba menanamkan dalam pikiran Hawa pengetahuan dosa, sebuah fakta kebenaran yang diputarbalikan: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kejadian 3:4-5). Kita tahu kemudian Hawa percaya kepada fakta yang salah yang berasal dari iblis: “Maka dilihat oleh perempuan itu bahwa buah pohon itu baik akan dimakan dan sedap kepada pemandangan mata, yaitu sebatang pohon asyik akan mendatangkan budi, maka diambilnya dari pada buahnya, lalu dimakannya, serta diberikannya pula kepada lakinya, maka iapun makanlah.” (Kejadian 3:6). Singkat cerita Adam dan Hawa kemudian jatuh ke dalam dosa.

Allah ingin kita memiliki pengetahuan yang benar. Bukan yang diputarbalikkan. Firman Allah adalah kebenaran. Bila kita ingin kembali kepada kodrat kita, gambar dan rupa Allah, maka pelajarilah firman Allah. Setelah mengetahui kebenaran dari firman Allah, kemudian lakukanlah. Seringkali itu berarti kita meninggalkan dosa. Meninggalkan satu demi satu dosa dan kejahatan menjadikan kita semakin suci. Seperti mencuci kain putih yang penuh dengan noda, semakin noda-noda itu hilang, semakin putihlah kain itu. (tw)

DOA :“Tuhan Yesus, aku ingin hidup benar di hadapan-Mu. Bukakanlah akal budiku agar aku mengerti firman-Mu, lalu kemudian melakukannya dalam hidup ini. Amin.”

Must Read