HomeUncategorizedKehidupan yang Takut akan Tuhan

Kehidupan yang Takut akan Tuhan

“Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; sesudah itu bandingkanlah perawakan kami …” (Daniel 1:12-13)

Pada pemerintahan raja Yoyakim, bangsa Yehuda ditawan oleh Nebukadnezar raja Babel. Allah menyerahkan bangsa Yehuda ke tangan Nebukadnezar akibat dosa dan kejahatan mereka. Keadaan mereka pada saat itu sangat sukar karena menjadi budak. Tetapi, di antara tawanan bangsa Yehuda, terdapat empat anak muda yang memiliki kualitas karakter yang benar di hadapan Tuhan, yaitu: Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.

Terdapat dua alasan mengapa karakter dari Daniel, Hananya, Misael dan Azarya demikian: Pertama, mereka mempunyai orangtua yang takut akan Tuhan. Arti nama Daniel adalah “Allah adalah hakimku”. Hananya artinya “Allah berkemurahan”. Misael artinya “siapa yang sama seperti Allah”. Dan Azarya artinya “Tuhan menolong”. Dari nama-nama itu, terlihat bahwa orangtua mereka adalah orang-orang yang percaya kepada Allah. Betapa pentingnya peran orangtua dalam membawa anak-anak mereka hidup takut kepada Tuhan. Orangtua harus mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan karena hal tersebut yang akan menjadi bekal dalam menjalani hidup ini. Daniel berani mengambil keputusan dan menetapkan hati untuk menyenangkan hati Tuhan walaupun usianya pada saat itu masih 15 tahun. Kedua, mereka merupakan orang-orang yang hidup berkenan di hadapan Tuhan. Ketika diharuskan untuk makan makanan raja yang telah dipersembahkan kepada para dewa, Daniel, Hananya, Misael dan Azarya berketetapan untuk tidak memakannya. Mereka mengambil keputusan untuk menyenangkan hati Tuhan dibandingkan menajiskan diri mereka.

Sebenarnya mereka adalah orang-orang pilihan yang akan dipekerjakan untuk raja. Sebab itu, mereka harus menganut paham yang baru, kebiasaan serta pengetahuan mereka dirubah. Tetapi semua itu tidak dapat merubah iman mereka kepada Tuhan. Setelah 10 hari diuji coba hanya makan sayuran saja, hasilnya: perawakan mereka didapati lebih baik dan kepandaian yang mereka miliki 10 kali lipat dibandingkan orang pintar saat itu. Mari kita hidup takut akan Tuhan. Sebagai orangtua didiklah anak-anak kita untuk hidup takut akan Tuhan. Sebagai anak, hiduplah takut akan Tuhan. Sekalipun harus melewati keadaan yang sulit, Tuhan pasti akan selalu menolong kita. (di)

DOA : “Ya Yesus, aku mau senantiasa hidup dalam takut akan Engkau. Aku percaya Engkau memelihara kehidupanku. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read