HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanYang Tersisa Hanya Tuhan

Yang Tersisa Hanya Tuhan

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 59-63

Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. (Zakaria 14:9)

Pandemi Covid-19 sungguh-sungguh di luar prediksi sebagian besar manusia di bumi ini. Teknologi yang kian canggih seolah membuai kita, larut dalam kenyamanan serta kepraktisan. Manusia menyukai segala yang instan dan mudah. Mungkin di awal 2020 banyak orang menanti peluncuran robot-robot inovasi terbaru yang akan lebih memudahkan keseharian hidup. Namun ternyata, virus corona yang jauh lebih kecil daripada makluk apapun yang dapat dilihat oleh mata telanjang manusia, menjungkirbalikkan semua impian kepraktisan tersebut. Kita dipaksa untuk lebih sering mencuci tangan dalam kurun waktu yang cukup dan bukan dalam waktu yang instan. Mimpi buruk itu terjadi setiap hari.

Manusia yang mulai sombong dengan kemampuannya terbang menjelajahi bumi ini dalam rangkaian tour yang menyenangkan, kini mulai merasa terancam. Siapa pun, mulai merasa ketakutan dengan setiap hal yang terjadi setiap harinya. Dulu, kita yakin bahwa persatuan dan kesatuan akan membuat kita semakin kuat. Tapi kenyataan yang terjadi sekarang malah berbeda sama sekali. Jarak yang memisahkan di antara kita justru sangat membantu kita untuk tidak saling menularkan, serta untuk belajar saling menjaga. Hampir semua hal jadi kebalikannya.

Teman saya pernah dikepung tiga pria berandal di suatu hari yang sepi. Seorang di antara mereka mengeluarkan benda tajam dari balik jaketnya. Teman saya terdiam, namun batinnya menjerit, “Tuhan Yesus, tolonglah!” Ya, saat yang tersisa hanya Tuhan, ia diam dalam pasrah. Bayang-bayang masa kecil bersama keluarga pun melintas di benaknya. Jiwanya menangis. Di detik berikutnya, sepasang suami-istri mabuk lewat dengan sepeda motornya. Mereka hanya berkata, “Hei!” Teman saya pun melompat dan duduk di belakang perempuan mabuk itu sambil berteriak, “Go!” Ketiga pria itu tertinggal dalam kecengangan yang tak bisa diterjemahkan. Semua berlalu begitu cepat, dan teman saya selamat. Lihatlah, ketika hanya Tuhan yang tersisa, kita aman! Aman bila selamat, aman juga saat kita dibawa kembali pulang ke rumah Bapa. Apa yang Anda takutkan sekarang? Selama masih memiliki Yesus, Dialah harta termahal di hidup kita. (em)

DOA : “Yesus, Kaulah satu-satunya harta termahal yang paling berarti di hidupku. Aku yakin bahwa hidupku aman di tangan-Mu.
Ingatkan aku untuk selalu berserah pada-Mu. Amin.”

Must Read