Sugar Daddy

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 51-52

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. (Matius 5:27)

Revolusi industri digital 4.0 mempengaruhi tatanan hidup ras manusia. Kemajuan teknologi berperan besar dalam perubahan pola pikir dan gaya hidup orang. Dari CEO perusahaan besar dunia sampai pada pedagang asongan memiliki HP platform android. Meski harga dan spesifikasi berbeda, tetapi cara kerjanya sama, touchscreen! Hegemoni penggiat industri layar sentuh merasuki semua orang tanpa terkecuali. Di China, orang rela menjual organ tubuhnya demi gadget terbaru, seperti iPhone 11. Di India, ada kampung Kidney Village, di mana penduduknya berprofesi sebagai penjual ginjal. Profit penjualan organ dibelikan furnitur atau barang elektronik. Miris sekali!

Orang menciptakan aplikasi bukan hanya meraup keuntungan dan menjaring popularitas, tapi juga memuaskan hawa nafsu seperti Esau menjual iman demi perut. Teknologi digital berintegrasi dengan dosa sedemikian rupa seperti perzinahan yang bertransformasi secara online. Mesin pencari populer berperan sebagai developer jasa zinah online, seperti aplikasi kencan yang tumbuh ibarat jamur di musim hujan. Istilah Sugar Daddy adalah pria mapan dengan penghasilan sebulan satu juta dolar atau lebih. Identitas mereka disamarkan. Pengguna aplikasi tidak dianjurkan menikah atau kontak fisik lanjutan. Member atau Sugar Baby diperkenankan memiliki lebih dari satu Sugar Daddy, dan sesama Daddy menghormati aturan penggunaan jasa member yang sama, yaitu wanita di bawah 30 tahun dari berbagai latar belakang pendidikan dan status, termasuk lajang bahkan yang sudah menikah.

Teknologi menghasilkan transformasi karakter yang tidak ber-Tuhan dan mengejar kepentingan daging semata. Kasih karunia Allah bersaing dengan berbagai macam dosa, termasuk dosa digital yang satu ini. Banyak orang terjebak di dalamnya termasuk para pelayan mimbar. Sekalipun demikian, jika tidak mau bertobat seperti kata Wahyu 2:21, “Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat,tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.” Ibarat hari ada siang dan malam, begitupun sikap Allah dalam 1 Tes. 2:16b dikatakan, “…..Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya dan sekarang murka Allah telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya.” Dibutuhkan pertobatan sebelum terlambat! (mg)

DOA : “Tuhan Yesus, lepaskanlah aku dari jerat dosa dunia khususnya melalui smartphone lewat berbagai aplikasinya. Amin.”

Must Read