HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanHendaklah Kamu Murah Hati

Hendaklah Kamu Murah Hati

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 1-4

Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia. (Amsal 11:17)

Orang bijak berkata, “Hasil tidak pernah mengkhianati proses.” Sering kali, kita harus melihat kenyataan yang menyakitkan dulu terjadi di sekitar kita, sebelum menjadi kuat dan bangkit dari perasaan “down” atau merasa tak berarti. Seseorang membagikan kisahnya saat badai covid-19 menyerang tubuhnya. Dalam kesakitan yang teramat berat, rohnya berapi-api untuk membagikan karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib, kepada pasien isolasi di sebelahnya. Ia mengaku tidak lagi berpikir tentang dirinya sendiri. Namun dengan sekuat tenaga ia berusaha membacakan ayat-ayat firman Tuhan bagi pasien di sebelahnya, berbagi buah-buahan yang diterimanya dari teman, keluarga dan sahabat yang mengirimkannya lewat ojeg online, serta memutarkan lagu-lagu rohani dari ponselnya. Pasien pertama yang dijumpainya di ruang isolasi itu awalnya tampak jauh lebih menderita dari dirinya sendiri. Namun ia selalu senang mendengar doa, ayat firman Tuhan serta lagu-lagu rohani yang diperdengarkannya, meski ia beragama lain. Hebatnya, dalam beberapa hari, pasien parah itu dinyatakan sembuh dan boleh keluar dari rumah sakit. Tuhan mengerjakan kesembuhan.

Pasien lain pun menggantikannya. Dengan semangat yang masih terus menyala-nyala di dalam roh, ia melakukan hal yang sama pada pasien baru tersebut. Meskipun ia juga beragama lain, namun Roh Kudus telah menjamah hatinya, sehingga ia bersukacita mendengarkan doa, Firman dan lagu pujian darinya. Ya, saat sang pembawa Firman ini akhirnya dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah, pasien di sebelahnya itu berterima kasih dengan sungguh-sungguh kepadanya. Lukas 6:36 menuliskan, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Kemurahan hati telah mengerjakan banyak kebaikan dalam dirinya sendiri dan dalam diri orang-orang di sekitarnya. Betapa besarnya arti “kemurahan hati” bila kita sungguh taat untuk melakukannya.

Hari-hari ini ada begitu banyak kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kemurahan hati yang sesungguhnya pada sesama. Selalu ada Yesus yang melihat ketaatan kita untuk melakukannya. Marilah bermurah hati! (em)

DOA : “Roh Kudus, tanpa-Mu, aku tak punya kemurahan hati yang sejati. Namun hari ini aku bertekad untuk melakukannya,
sebab aku pun telah menerima kemurahan hati-Mu. Amin.”

Must Read