HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanKasih Menutupi Banyak Dosa

Kasih Menutupi Banyak Dosa

Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku. (Hos 5:15)

Suatu kali seorang artis mengakui kekeliruannya telah menuntut perceraian dari pasangannya. Pengakuan itu dibuat setelah pernikahannya kandas dalam putusan sidang pengadilan negara. Hal terbesar yang paling disesalinya adalah karena sang buah hati tak lagi bisa menikmati suasana hangat saat bangun tidur di tengah-tengah Papa-Mamanya. Ia pun sempat menahan tangisnya saat diwawancarai mengenai hal tersebut.

Kini, penyesalan menjadi pelajaran mahal yang berharga untuk dibagikannya kepada pasangan yang sedang berkonflik. “Memang saat kita galau, apalagi jika dipicu dengan pertengkaran yang tidak ada habisnya, Iblis pinter sekali memasukkan ide-ide buruk, seperti: Kamu tuh bisa hidup lebih bahagia tanpa dia. Atau, kenapa kamu harus terus mengalah, itu namanya tidak adil. Atau, sebelumnya juga kamu berjuang sendirian bisa, kan? Terus kenapa harus menyiksa diri dengan terus bersama dia. Kamu juga pantas bahagia. Masih banyak lagi deh pikiran yang muncul, apalagi kalau ditambah dengan masa lalu seperti masa kecil kita, dll. Kita jadi seperti mendapat konfirmasi bahwa keputusan yang benar itu adalah cerai. Padahal yang namanya komitmen, apalagi pernikahan, sebenarnya kita tuh komitmen bukan sama pasangan aja, tapi juga komitmen ke Tuhan. Suka atau tidak, kita harus melibatkan Tuhan lagi. Dan sudah jelas, Tuhan benci yang namanya perceraian.” tuturnya.

Hari ini, mungkin sebagian di antara kita sedang berada di persimpangan jalan. Hampir 80 persen keinginannya condong pada perceraian. Mungkin benar pasangan Anda tidak memenuhi syarat lagi untuk dihormati, apalagi untuk dicintai. Tapi izinkanlah Tuhan mengambil alih segala keruwetan yang dialami. Sungguh, Allah membenci perceraian, selogis apapun alasan sebuah perceraian. Cobalah untuk mengingat kembali, betapa tidak layaknya kita untuk diampuni, apalagi diselamatkan. Tetapi sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah merangkai skenario penyelamatan agar kita bisa tinggal bersama-Nya di sorga nanti. Jika Allah begitu giat memperjuangkan cinta-Nya kepada kita, manusia yang jauh dari kata “suci” ini, mengapa kita tidak bisa mengampuni pasangan kita? Kasih itu, menutupi banyak sekali dosa. Selamat memperjuangkan pernikahan kudus kita! Haleluya! (em)

DOA : “Bapa, ampunilah aku yang sering egois ini. Mampukanlah aku, ya Roh Kudus, untuk mengasihi dan menghormati pasanganku, di hadapan-Mu, juga di hadapan semua orang. Amin.”

Renungan Harian Suluh Iman terbit edisi cetak untuk dwi bulan. Bila ingin mendapatkan edisi cetak silahkan hubungi 021 – 634 7525 (jam kantor) atau email suluh_iman@ekklevision.org.

Previous article
Next article

Must Read