Dalam Lembah Kekelaman

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghiburaku. (Maz 23:4)

Lembah kekelaman adalah gambaran dari sebuah keadaan yang tidak baik, di mana banyak masalah dan penderitaan yang dihadapi oleh umat Tuhan. Alkitab the Passion Translation menyalin teks tersebut dengan terjemahan bebas oleh penulis, sbb: “Tuhan, sekalipun jalan-Mu yang sempit membawa aku ke dalam lembah kekelaman yang terdalam sekalipun, aku tidak akan menjadi takut, karena Engkau besertaku. Engkau tetap dekat denganku dan memimpin aku untuk melewatinya. Otoritas-Mu adalah kekuatanku dan damai sejahteraku. Kenyamanan dari kasih-Mu menghilangkan semua ketakutanku. Aku tidak akan merasa kesepian karena Engkau berada di dekatku.”

Firman Tuhan tersebut sangat indah dan menguatkan iman kita semua karena saat hidup kita berada di dalam lembah kekelaman sekalipun, Tuhan yang Mahakuasa dan Mahabesar itu ada di dekat kita. Kasih setia dan kekuatan kuasa-Nya tidak akan meninggalkan kita. Yang menjadi masalah adalah seringkali kita lebih focus melihat kepada masalah besar yang terjadi dan lupa kepada Tuhan yang Mahabesar dan selalu ada di sisi kita. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 16:33, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Banyak orang tidak suka berada di dalam lembah dan lebih suka berada di puncak gunung. Di puncak gunung tidak ada tanaman yang berbuah. Tanaman yang menghasilkan buah umumnya tumbuh di lembah di mana air hujan turun mengalir dari atas gunung dan memberi zat makanan yang subur bagi tanaman itu. Demikan juga dengan hidup kerohanian kita mengikut Tuhan. Kita perlu punya pengalaman berada di puncak gunung untuk melihat kebesaran dan kuasa Tuhan, namun kala kita berada dalam lembah kekelaman dan penderitaan, kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya dan belajar tentang kesetiaan-Nya. Barangkali ada di antara pembaca yang saat ini sedang berada dalam lembah kekelaman. Tetaplah bertahan dalam iman. Tuhan melihat kepada kepercayaan dan ketaatan kita kepada-Nya! (phm)

DOA : “Ketika aku berada dalam lembah kekelaman ini, ya Tuhan, kiranya Roh-Mu memberi kekuatan dan penghiburan karena Engkau tidak meninggalkan aku. Amin.”

Renungan Harian Suluh Iman terbit edisi cetak untuk dwi bulan. Bila ingin mendapatkan edisi cetak silahkan hubungi 021 – 634 7525 (jam kantor) atau email suluh_iman@ekklevision.org.

Must Read