Ibadah yang Sejati

Karena itu, .. demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

Rasul Paulus menggunakan istilah ‘karena itu’ untuk menunjukkan titik perpindahan yang sangat menentukan dalam penyajian kebenaran Injil di kitab Roma. Perhatikan, intisari dari Roma 5:1 adalah pembenaran oleh iman, sementara dalam Roma 8:1 berbicara hubungan orang percaya dengan dosa, yaitu pengudusan. Tetapi Roma 12:1 ini berhubungan dengan praktek perbuatan dari pembenaran dan pengudusan dalam kehidupan orang percaya sehari-hari. Istilah ‘karena itu’ juga menyatakan bahwa Roma 12:1 berkesinambungan dari ayat sebelumnya, yaitu Roma 11:36. Ini menyatakan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah dari Allah dan segala sesuatunya juga akan kembali kepada Allah, maka wajiblah kita memberikan hidup kita seutuhnya kepada Allah dengan mempersembahkan tubuh kita kepada-Nya.

Kata ‘mempersembahkan’ dalam nats berkaitan dengan korban. Berkorban di sini adalah konsep yang sama sebagaimana Kristus telah menyerahkan diri-Nya hanya untuk melakukan kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib. Karena itu kita para pengikut-Nya juga harus hidup tidak mementingkan diri sendiri sama seperti Kristus.

Sedangkan kata ‘tubuhmu’ paralel dengan kata ‘budi’ dalam Roma 12:2. Orang percaya perlu menyerahkan seluruh keberadaan dirinya kepada Allah. Paham filsafat Yunani mengajarkan bahwa tubuh jasmani adalah pusat kejahatan. Tubuh adalah arena pencobaan, namun secara moral bersifat netral. Hal ini sangat berbeda dengan Kekristenan yang menyatakan bahwa tubuh ini adalah karya dan anugerah Allah yang harus kita persembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang kudus.

Kesimpulan dari apa yang dinyatakan rasul Paulus dalam Roma 12:1 adalah setiap orang percaya harus menyadari bahwa kehidupan ini berasal dari Allah dan segala sesuatu yang kita miliki pun adalah dari Allah, karena itu kita harus beribadah kepada Allah setiap hari, dengan mempersembahkan tubuh ini dan menyerahkannya hanya untuk melakukan kehendak Bapa. Sebab itu adalah ibadah yang sejati di hadapan Allah. (aa)

DOA : “Tuhan Yesus, aku mau menjaga tubuh ini agar tidak berbuat dosa tetapi hanya melakukan kehendak-Mu, sehingga aku dapat mempersembahkannya sebagai persembahan yang kudus. Amin.”

Must Read