Penguasaan Diri

… penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (Gal 5:23)

Karakter terakhir dari buah Roh yang satu itu adalah penguasaan diri. Sekali lagi, disebut sebagai buah Roh karena dihasilkan dari hidup oleh Roh. Orang yang memberi dirinya dipimpin oleh Roh pasti dapat mengendalikan dirinya. Terjemahan Lama menyebutnya sebagai ‘tahan nafsu’. Ada berbagai nafsu kedagingan di dalam diri kita, jika kita belum dapat mengendalikannya itu berarti kita menolak untuk hidup dipimpin oleh Roh.

Dapatkah seseorang yang penuh dengan Roh menolak dipimpin oleh Roh? Jawabannya: dapat! Roh Kudus yang berdiam di dalam manusia selalu bekerja dengan mengingatkan dan menuntun ke dalam seluruh kebenaran. Tetapi Allah menghargai kehendak bebas manusia. Itu artinya manusia dapat berkata: “Tidak,” kepada tuntunan Roh. Hanya ada dua pilihan: hidup oleh roh atau hidup menuruti keinginan daging. Bila manusia menolak tuntunan Roh, itu sama dengan memilih untuk hidup menuruti keinginan daging.

Buah Roh penguasaan diri mengindikasikan kita tidak dapat membinasakan semua keinginan daging di dalam diri kita. Seumur hidup kita akan bergumul dengan bermacam-macam keinginan daging. Yang dapat kita lakukan oleh tuntunan Roh adalah menguasai dan menaklukkan keinginan daging kita sehingga tidak terwujud ke dalam suatu tindakan dosa. Rasul Paulus membahasakan hal ini sebagai “menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5:24). Itulah mengapa ada jatuh bangun di dalam pergumulan kita melawan keinginan daging.

Semua manusia rentan terhadap keinginan daging. Manusia tidak imun terhadap keinginan daging. Mulai dari pendeta hingga jemaat, tua atau muda, miskin atau kaya, tidak peduli telah lama atau baru seseorang menjadi Kristen, keinginan daging selalu menggoda untuk dicicipi. Jadi jangan heran bila melihat seorang tokoh rohani tergoda lalu jatuh. Sebab mereka pun senantiasa berhadapan dengan godaan berbagai macam keinginan daging, sama seperti kita. Bahkan godaannya lebih dahsyat. Agar kita tidak jatuh, berilah diri kita senantiasa dipimpin oleh Roh. Taatilah Roh Kudus yang bekerja menuntun kita kepada seluruh kebenaran Allah. (tw)

DOA : “Roh Kudus, bekerjalah dalamku. Aku memberi diriku untuk Engkau tuntun kepada seluruh kebenaran. Sebab aku tidak ingin jatuh ke dalam godaan keinginan daging ini. Amin.”

Must Read