Lex Talionis

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, … (Mat 5:39)

Kita pasti pernah membaca ayat ini: “Mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” (Keluaran 21:24-25). Hukum Taurat ini dalam istilah hukumnya disebut Lex Talionis. Lex Talionis sendiri adalah asas bahwa orang yang telah melukai orang lain harus diganjar dengan luka yang sama, atau menurut interpretasi lain korban harus menerima ganti rugi yang setimpal.

Asas Lex Talionis ini oleh Tuhan Yesus digenapi melalui kematian-Nya di kayu salib. Yesus datang untuk menanggung dosa seisi dunia. Karena upah dosa adalah maut, itu sebabnya Yesus harus mati. Tetapi kematian-Nya bukanlah akhir segalanya. Kita tahu kemudian Yesus bangkit mengalahkan maut. Jadi tidak mengherankan, bila bahkan sebelum kematian-Nya Dia telah mendeklarasikan hukum kasih ganti asas Lex Talionis Taurat ini. Hukum kasih sendiri sebenarnya adalah hukum terutama dari hukum Taurat (Matius 22:36-40). Tuhan Yesus berkata: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5:39).

Manusia pada umumnya senang membalas setimpal dengan yang orang lain lakukan kepadanya. Film-film Hollywood, Bollywood, kung fu klasik, bahkan drakor, lazim mempertontonkan perilaku ini. Akibatnya banyak orang yang menganggap biasa perbuatan membalas dendam. Tetapi bagi Tuhan perilaku ini berbahaya. Firman-Nya: “Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.” (Ibrani 12:15). Akar yang pahit itu sama dengan kemarahan, kebencian, iri hati, dan dendam. Membiarkan hal-hal tersebut tumbuh di dalam hati dapat menyebabkan keinginan untuk membalas yang pada akhirnya menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan berdampak buruk pada orang-orang di sekitar kita. Firman Tuhan mengingatkan kita: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” (Roma 12:19). (tw)

DOA : “Tuhan Yesus, ajarilah aku membalas perbuatan tidak baik kepadaku dengan perbuatan kasih. Sebagaimana engkau mengampuniku, merekapun layak menerima pengampunan-Mu. Amin.”

Must Read