Hujan Batu

Sedang mereka melarikan diri … maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit. … Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh orang Israel dengan pedang. (Yos 10:11)

Suatu kali saya terpaksa menumpang seorang teman yang membawa sepeda motor untuk sampai di sebuah tempat. Waktu itu hujan rintik-rintik. Namun semakin lama, rintik hujan semakin deras. Saya yang tidak memakai helm karena mendadak harus menumpang teman, merasakan perihnya kulit wajah ketika rintik hujan seperti memukul-mukul muka saya, saat air jatuh dari langit dan langsung dihantam oleh angin kencang hasil dari derunya sepeda motor teman saya. Begitupun kulit tangan yang tidak terbungkus oleh pakaian. Ternyata, dihujani rintik air saja bisa terasa sangat perih. Bayangkan bila Tuhan menghujani kita dengan batu-batu besar dari langit, seperti nats bacaan kita di atas. Mengerikan!

Nats di atas adalah bagian dari kisah heroik yang Allah lakukan untuk membela bangsa Israel dari serangan lima kerajaan yang bersatu untuk menumpas bangsa Israel. Di awal penyerangan, Allah sudah mengacaukan kelima pasukan penyerang. Israel yang dipimpin Yosua dengan mudah menimbulkan kekalahan yang sangat besar dan berhasil memukul mundur pasukan yang banyak itu. Mereka lari kocar-kacir meninggalkan medan pertempuran. Tapi saat mereka berlari sejauh-jauhnya itu, Tuhan sendiri yang menurunkan hujan batu ke atas mereka. Bukan batu kerikil seperti hujan es yang terkadang turun di musim penghujan. Batu-batu itu besar! Itu sebabnya jumlah yang mati oleh hujan batu itu lebih banyak daripada yang dibunuh orang Israel dengan pedang. Tidak cukup sampai di situ. Oleh permintaan Yosua, waktu pertempuran diperpanjang satu hari. Bayangkan, matahari benar-benar tidak bergerak di tengah langit! Maka hancur binasalah musuh-musuhnya sama sekali (Yosua 10:1-27).

Betapa hebatnya Allah membela umat pilihan-Nya. Ingatlah selalu akan kisah ini, saat persoalan datang bertubi-tubi. Jangan berhenti berharap pada nama Yesus yang menyelamatkan itu (Roma 10:9). Mari perbanyak waktu untuk duduk diam di bawah kaki Tuhan Yesus dalam doa dan penyembahan kepada-Nya, tiap hari. Ingatlah selalu akan pembelaan-Nya pada umat pilihan-Nya dalam seluruh Alkitab. Ulangi membaca-Nya dan yakinilah. Allah akan menolong dengan cara-Nya yang heran. (em)

DOA : “Allah Bapa, sungguh heran kuasa cinta-Mu pada kami, umat tebusan-Mu. Aku mau mengingat ajaib-Nya kasih-Mu itu, agar aku kuat menghadapi problematika hidup bersama-Mu. Amin.”

Must Read