Thanksgiving

TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. (Maz 28:7)

Orang Amerika merayakan hari thanksgiving pada hari Kamis keempat di bulan November. Hari thanksgiving bukanlah hari raya keagamaan. Namun di Amerika, sejak pemerintahan Presiden Abraham Lincoln, thanksgiving dijadikan hari libur nasional. Tradisi Amerika merayakan thanksgiving dengan memasak sebanyak mungkin makanan, utamanya adalah ayam kalkun, dan kemudian membagikan atau menyantapnya dengan keluarga besar, serta orang-orang di sekitar. Hari yang dikhususkan untuk mengucap syukur atas segala berkat yang telah diberikan Tuhan.

Terlepas dari kisah sedih yang konon menghiasi hari bersejarah yang satu ini, saya percaya mengucap syukur adalah penting untuk kita lakukan setiap hari. Bayangkan, bila ditetapkan satu hari untuk mengucap syukur kepada Tuhan, maka kita akan mengisi doa-doa kita hanya dengan ucapan syukur. Misalnya: “Terima kasih, Tuhan, untuk hari baru yang kembali boleh kami jalani. Terima kasih untuk karya Kristus di Kalvari yang menjadikan kami orang-orang yang diselamatkan dalam Yesus Tuhan. Terima kasih untuk makanan, minuman dan segala hal yang bisa kami nikmati hari-hari ini. Terima kasih, Bapa, karena Kauizinkan kami melalui berbagai masalah dan persoalan di hidup ini, yang membuat kami makin jelas melihat nyatanya pemeliharaan serta pembelaan-Mu atas hidup kami. Terima kasih untuk terus mengajari kami lewat firman-Mu di setiap waktu teduh kami tiap harinya. Bapa, terima kasih untuk orang-orang baik di sekitar kami, yang menjadi penanda jelas atas besarnya kasih juga perhatian-Mu pada kami. Terima kasih juga untuk orang-orang yang tidak baik di sekitar hidup kami, yang mengajarkan kami arti berharap dan terus bertekun di dalam penyerahan total di kaki salib-Mu.” Haleluya! Mungkin masih banyak lagi yang bisa kita masukkan dalam doa-doa ucapan syukur kita di satu hari yang dikhususkan itu.

Saudara, mari terus belajar mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala hal yang terjadi dalam hidup kita (Efesus 5:20). Walaupun tidak semua hari berisi sukacita dan hal-hal baik, tetapkan hati kita untuk selalu mengucap syukur, karena itulah yang berkenan kepada Allah. (em)

DOA : “Bapa Sorgawi, aku mau terus mencari alasan untuk selalu mengucap syukur pada-Mu, sehingga di saat-saat yang kurang menyenangkan pun, aku bisa merasakan kasih-Mu. Amin.”

Must Read