HomeUncategorizedKebahagiaan yang Sejati

Kebahagiaan yang Sejati

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. (Maz. 1:1)

Kitab Mazmur dalam bahasa Inggris disalin dengan ‘Psalms’ berasal dari nama kitab Mazmur dalam Septuaginta (LXX) ‘Psalmoi’. Secara literal dalam bahasa aslinya bentuk kata kerja ‘psallo’, berarti menekan, menarik atau memainkan sebuah alat musik. Dengan demikian psalmoi mula-mula mungkin berarti lagu yang dinyanyikan dengan iringan alat musik petik.

Kitab Mazmur memiliki keunikan tersendiri bagi orang-orang Kristen dibandingkan kitab-kitab lain dalam Alkitab. Keunikan pertama berkaitan penggunaannya dalam ibadah. Keunikan lain adalah penggunaan mazmur dalam kehidupan pribadi. Banyak orang menyanyikan atau mengutip mazmur untuk mengekspresikan perasaan mereka secara pribadi. Kitab Mazmur tampaknya lebih berbicara secara langsung ke dalam hati kita daripada kitab-kitab lain dalam Alkitab.

Kitab Mazmur dimulai dengan kata ‘berbahagialah’. Kebahagiaan sejati yang dimazmurkan pertama kali dalam kitab ini. Berbahagia diartikan bahwa betapa banyaknya kebahagiaan, kehormatan dan kesejahteraan yang dinikmati dari orang-orang yang tidak berjalan menurut orang-orang fasik. Seorang yang saleh, sungguh-sungguh hidup benar dan mencintai Tuhan itu, tidak hanya hidup menjauhi kejahatan tetapi sekaligus juga menjauhi para pembuat kejahatan dan tidak hidup bergaul dengan mereka. Pemazmur menyatakan bahwa betapa besar kebahagiaan orang yang hidupnya tidak berjalan menurut nasihat orang fasik.

Kitab Mazmur juga memberikan informasi bahwa kebahagiaan sejati seseorang berkaitan erat dengan relasinya dengan Tuhan. Namun sebaliknya, jika seseorang mengikuti cara hidup orang berdosa atau orang fasik, hanya akan membawa seseorang semakin jauh dari relasi dengan Tuhan. Biarlah informasi kebenaran ini kita pahami dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kesalehan akan terjadi jika relasi kita dengan Tuhan dalam keadaan baik dan akibat dari hal ini adalah kebahagiaan yang sejati. Kiranya Roh Kudus memberikan kekuatan dan kemampuan untuk kita memahami hal ini. (aa)

DOA : “Tuhan Yesus, aku merindukan kebahagiaan yang sejati di dalam hidupku ini. Sebab itu aku mau hidup dalam kesalehan di hadapan-Mu. Amin.”

Must Read