Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. (Ibr 3:13)
Frasa ‘tegar hati’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti sama dengan ‘keras hati’. Pengertian yang serupa dan sering dikenakan terhadap bangsa Israel dalam Perjanjian Lama adalah frasa ‘tegar tengkuk’ yang artinya adalah ‘keras kepala’ atau tidak mau menurut (Keluaran 32:9; Yesaya 48:4). Kedua sifat ini menunjukkan bahwa bangsa Israel bukanlah bangsa penurut terhadap kehendak Allah, tapi mereka adalah bangsa yang suka melawan atau memberontak kepada perintah Allah. Kedua sifat tegar hati maupun tegar tengkuk ini tidak baik dan tidak menyenangkan hati Tuhan.
Penulis surat Ibrani memberitahukan kepada kita bahwa ada orang yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Dosa menawarkan kesenangan dan kenikmatan duniawi, tetapi ujungnya menuju maut. Kalau kita tidak waspada dan terbuai karenanya, akan membuat hati kita menjadi tegar, sehingga sulit untuk menerima teguran dan hidup dalam kebenaran menurut firman Tuhan. Dalam Alkitab kita dapat menemukan adanya orang-orang yang tegar hatinya seperti Raja Firaun (Keluaran 7:13) atau Yudas Iskariot (Lukas 22:3-6). Kita tentu sudah mengetahui tentang ketegaran hati keduanya dan akibatnya bagi diri mereka. Ketegaran hati akibat dosa membawa manusia pada kematian dan kebinasaan! Oleh karena itu, kita harus waspada dan instrospeksi diri, agar jangan sampai ketegaran hati akibat dosa itu ada dalam diri kita.
Salah satu cara agar terhindar dari ‘tegar hati’ yang dikemukakan oleh penulis surat Ibrani adalah dengan saling menasehati satu sama lain selagi masih ada kesempatan, yaitu selama masih dapat dikatakan “hari ini”. Dalam pelaksanaannya, kita harus bijaksana dalam memberikan nasehat tersebut, berdasarkan pada firman Tuhan dan dilakukan dengan kasih agar mereka sadar dan kembali kepada kehendak Tuhan.
Adakah di antara pembaca yang tanpa sadar telah menjadi tegar hatinya akibat dosa? Terimalah nasehat bijaksana yang diberikan kepada Anda dan jangan biarkan ketegaran hati akhirnya membawa Anda kepada kematian dan kebinasaan. Kiranya Roh Kudus menolong kita semua. (phm)
DOA: “Terima kasih Tuhan, Engkau mengingatkanku agar jangan sampai aku menjadi tegar hati karena dosa. Tolongku Tuhan dan bimbinglah aku selalu. Amin.”