Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. (2 Taw 16:9a)
Hanani, sang pelihat, adalah pemimpin regu ke-18 para musisi di tempat suci (1 Tawarikh 25). Ia masuk dalam kumpulan orang yang bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Suatu kali Allah menyuruhnya mendatangi Raja Asa untuk menegurnya karena telah meminta pertolongan Benhadad, Raja Aram, dan bukannya meminta pertolongan Tuhan. Nats kita di atas adalah kalimat Tuhan yang dibawanya pada Asa.
Raja Asa sesungguhnya adalah raja Yehuda yang sangat baik. Ia memulai pemerintahannya yang bersih dengan menjauhkan orang Yehuda dari penyembahan berhala. Asa bahkan dengan tegas memecat neneknya sendiri dari jabatan Ibu Suri, karena sang nenek membangun patung Asyera yang keji untuk disembah. Tiga puluh lima tahun lamanya ia memerintah dengan penuh kesetiaan kepada Allah. Sayang, imannya kemudian runtuh saat Baesa, raja Israel hendak menyerang kerajaannya. Asa mendadak lupa pada kemenangan-kemenangan yang telah diperolehnya saat melawan Etiopia dan sekutunya, dengan bersandar hanya kepada Tuhan. Dan saat Hanani menegurnya, Raja Asa malah menjadi sakit hati dan sangat marah, lalu memasukkan Hanani ke dalam penjara, yang konon katanya berupa penjara pasungan. Hingga akhir hidupnya, Asa tak pernah lagi meminta pertolongan Tuhan. Menyedihkan!
Mungkin iman kita sekarang ini baik-baik saja, tapi ingatlah bahwa selama masih ada nafas kehidupan, iblis selalu giat mencari cara untuk meruntuhkan iman orang-orang percaya, termasuk kita. Maka berjaga-jagalah atas hidup kita dan selalulah siap untuk mendengarkan teguran yang baik, dari siapa pun yang Tuhan pakai untuk menjangkau kita. Tuhan kiranya menjauhkan kita semua dari kebodohan seperti yang dilakukan raja Asa. Apalah artinya menjadi begitu setia kepada Tuhan selama tiga puluh lima tahun, namun di empat tahun terakhir hidupnya justru mengingkari Tuhan? Amsal 20:6 berkata, “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” Tetaplah setia seperti Hanani, yang walaupun harus menanggung siksa dan derita penjara, ia tetap menyampaikan pesan Tuhan pada Asa. (em)
DOA: “Lingkupiku dengan sayap-Mu, naungiku selalu dengan kuasa-Mu, ya Tuhan. Pegang erat hidupku untuk selamanya setia kepada-Mu, ya Yesus. Jadikanku alat-Mu yang setia. Amin.”