Ketika Memberi Hadiah

Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar. (Ams 18:16)

Siapa yang tidak senang bila menerima hadiah? Hadiah bisa menjadi surprise indah saat hari ulang tahun pasangan kita. Hadiah juga bisa membuat seorang anak melompat kegirangan. Hadiah juga dapat meluruhkan kerasnya hati seorang gadis. Hadiah bisa menjadikan hati berbunga-bunga, gembira, penuh sukacita, dan sedih hilang. Kamus Besar Bahasa Indonesia mensejajarkan pengertian hadiah dengan pemberian. Kebiasaan di Israel pada masa lampau juga menceritakan hadiah biasa diberikan ketika menghadap seorang raja. Tentu kita ingat kisah orang Majus ketika menghadap Raja Herodes, bukan? Ya, hadiah adalah pemberian, apapun maksud dan tujuan dibalik pemberian itu.

Komisi Pemberantasan Korupsi atau biasa dikenal KPK menggolongkan hadiah uang sekecil apapun dalam relasi kerja dengan birokrasi sebagai gratifikasi. Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Ada sanksi denda dan pidana penjara kepada mereka yang melakukannya. Sebaliknya bila hadiah diberikan kepada anak, istri, suami, orangtua atau sahabat, saat mereka merayakan hari istimewa adalah baik. Termasuk pemberian pemerintah berupa uang atau tanda jasa atas jasa seseorang kepada negara juga baik. Maksud atau motivasi yang menyertai pemberian hadiah menentukan baik atau tidak baiknya pemberian hadiah. Dan biasanya maksud dari pemberian hadiah tersebut tercapai.

Tuhan menghendaki kita hidup dalam kebenaran, sebab itu marilah kita melakukan yang benar, yang seturut Firman, termasuk dalam memberikan hadiah. Mulailah dengan motivasi yang baik. Motivasi terbentuk di dalam hati. Hati yang senantiasa tertuju kepada Kristus dan firman-Nya akan mendorong terciptanya motivasi yang baik. Bagi para pebisnis Kristen, berilah hadiah kepada rekanan dengan wajar. Jangan dengan maksud ‘membeli’ pengaruh seseorang atau mengharapkan balas budi. Apalagi dengan maksud menyuap untuk mendapatkan keuntungan. Berkat atas bisnis Anda ada pada Tuhan, tidak pada manusia. Tuhanlah yang dapat menjadikan Anda berhasil dan sukses. (tw)

DOA: “Tuhan Yesus, ajar saya memulai dengan motivasi yang benar ketika memberikan hadiah kepada orang lain. Amin.”