Agungnya Rahasia Ibadah Kita

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, .., diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; …, diangkat dalam kemuliaan.” (1 Tim 3:16)

Ada tiga alasan yang menjelaskan betapa Agungnya Rahasia Ibadah dari umat Tuhan yang ditulis oleh Paulus dalam nats hari ini. Pertama, Dia menyatakan diri dalam rupa manusia. Paulus merasa perlu mendasari ibadah itu dengan pengetahuan tentang “apa tujuan dari datangnya Yesus dalam rupa seorang manusia”, sehingga orang mengerti bahwa setiap orang yang menerima-Nya akan mewarisi semua kekayaan dan kenikmatan dari hadirat Tuhan dalam persekutuan dengan-Nya. Roma 8:3 menuliskan tujuan Yesus datang ke dunia, yaitu untuk menghukum dosa di dalam daging-Nya.

Kedua, Dia diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Yesus lahir dalam keberadaannya sebagai manusia, dalam daging, di Betlehem, wilayah Yehuda. Kelahiran Yesus mengejutkan dunia, termasuk Herodes, Raja Yudea. Dan kejutan ini menimbulkan respon yang beragam. Herodes, ingin membunuh Yesus ketika mendengar orang Majus menyebutnya sebagai raja orang Yahudi. Itu artinya kelahiran Yesus tidak diberitakan kepada bangsa-bangsa lain. Kedatangan-Nya ke dunia menuai penolakan. Bahkan kematian-Nya diantar dengan teriakan, “Salibkan Dia!” Namun demikian masih ada orang-orang yang menerima Dia dan mempertahankan keyakinannya sampai kemudian mereka mendapatkan pengalaman yang hebat yaitu ketuangan Roh Kudus. Dari merekalah Yesus diberitakan kepada bangsa-bangsa.

Ketiga, Dia diangkat dalam kemuliaan. Setelah kematian-Nya, Ia dikuburkan. Kubur-Nya dijaga karena Yesus pernah berkata, “Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.” Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar, terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan menggulingkan batu penutup kubur Yesus. Ketika Maria Magdalena dan Maria yang lain sampai di situ, malaikat itu berkata, “Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit! Setelah itu Yesus masih sering menampakkan diri kepada murid-murid, sampai pada suatu ketika Ia membawa mereka keluar kota dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka, lalu Ia terangkat ke sorga. Sungguh, Ia telah diangkat dalam kemuliaan. Sepatutnyalah kita mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Sebab itu adalah ibadah yang sejati! (hvdk)

DOA: “Tuhan Yesus, ibadahku karena Engkau dan hanya kepada-Mu. Sebab Engkaulah Allah yang datang ke dalam dunia, mati karena dosa, dibangkitkan dan diangkat dalam kemuliaan. Amin.”