Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Mat 6:33)
Tuhan Yesus sampaikan kalimat dalam nats hari ini dua ribu tahun yang lalu. Di dalamnya terdapat suatu pola hidup yang dikehendaki oleh Allah, yaitu pola hidup yang mengarahkan diri pada kebenaran. Ada tiga langkah untuk dapat mencapai pola hidup yang dikehendaki Allah tersebut.
Pertama, kita harus mengetahui siapa diri kita di dalam Kristus Yesus. Kita menjadi orang percaya, yaitu ketika kita mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, membuka hati dan mengundang Yesus masuk ke dalam hati kita serta menjadikan Dia satu-satunya Allah di dalam hidup kita. Mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat merupakan bukti kita ada di dalam Kristus Yesus. Dan bukti ini adalah identitas hidup kita. Supaya identitas hidup ini semakin nyata, kita harus menjadi terang dan garam bagi dunia ini. Hidup kita harus menjadi kesaksian tentang Tuhan bagi sekitar kita.
Kedua, fokus pada tujuan hidup. Apa tujuan hidup kita di dalam Tuhan? Memuliakan Allah! Biarlah mulut kita memuliakan Allah. Juga kaki kita, tangan kita, seluruh tubuh kita dan segala yang kita miliki hendaknya dipakai untuk memuliakan Allah. Amsal 3:9-10 mengatakan: “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Ada janji berkat dari Allah untuk mereka yang memuliakan Allah.
Ketiga, memiliki gaya hidup yang berdampak. 1 Petrus 4:7 berkata: “… kuasailah dirimu dan jadilah tenang, …” Hal yang paling sulit untuk dilakukan manusia adalah menaklukkan diri sendiri. Tetapi kalau kita mau berada dalam kehendak Allah, kita harus dapat menguasai diri kita dengan mengendalikan pikiran, ego, emosi, dan hidup dalam kebenaran. Kemampuan untuk dapat mengendalikan pikiran, ego, emosi dan hidup dalam kebenaran, harus menjadi gaya hidup orang-orang percaya. Firman Tuhan katakan bahwa tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar bahwa umat-Nya hidup dalam kebenaran. (3 Yohanes 1:4). Kehidupan yang demikian pada giliranya akan berdampak kepada orang lain. Puji Tuhan! (tt)
DOA: “Tuhan Yesus, aku ingin hidupku ini berdampak positif bagi orang lain, sebab itu aku mau mengendalikan pikiranku, egoku, emosiku dan hidup senantiasa di dalam kebenaran. Amin.”