Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (Gal 5:22)
Buah Roh ialah sesuatu yang dihasilkan oleh orang yang hidup oleh Roh. Surat Galatia 5:18 menjelaskan orang yang hidup oleh Roh adalah orang yang memberi diri dipimpin oleh Roh. Itu berarti sekalipun seseorang telah penuh dengan Roh Kudus ia dapat mempergunakan kehendak bebasnya untuk tidak memberi diri dipimpin oleh Roh. Seseorang yang tidak memberi diri dipimpin oleh Roh atau tidak hidup oleh Roh akan menghasilkan perbuatan daging yang berlawanan dengan keinginan Roh.
Sukacita merupakan salah satu aspek dari buah Roh. Sukacita sebagai hasil dari kerja Roh berbeda dengan sukacita menurut dunia. Orang bisa bersukacita karena berbagai alasan, seperti: ketika mendapat hadiah, naik kelas, mendapat promosi di tempat kerja, dlsb. Sukacita jenis ini adalah sukacita karena sesuatu yang baik menurut seseorang terjadi padanya. Atau dapat dikatakan sebagai sukacita yang bergantung pada keadaan. Tetapi sukacita yang dikerjakan oleh Roh berbeda. Roh memberikan sukacita yang sejati. Sukacita yang tetap dapat dirasakan meskipun tidak ada yang baik terjadi. Meskipun berada dalam masa yang sukar. Dalam 1 Tesalonika 1:6 kita melihat jemaat di Tesalonika mengalami tekanan berat akibat penganiayaan, tetapi di tengah kesusahan itu mereka terus mengalami sukacita besar yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Hari-hari ini kita membutuhkan sukacita yang sejati itu. Kita hidup di masa yang sukar. Bukan kesukaran yang berbentuk aniaya meskipun di lain tempat ada yang menderita aniaya, tetapi sukar untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Kita hidup di dunia yang sibuk, penuh tekanan, dan kompetisi yang ketat. Dunia yang juga menawarkan berbagai bentuk hiburan yang dapat menjebak kita dengan mudah untuk berbuat dosa. Keadaan ini membuat kita kadang lupa beribadah, kehilangan kasih, dan tidak mempunyai quality time dengan Tuhan. Beberapa orang karena penat bekerja, memilih minggu untuk hari beristirahat dibandingkan ke gereja. Yang lain memilih dugem untuk mengusir stress akibat target-target di pekerjaan. Andai mereka memiliki sukacita yang sejati itu, mereka pasti akan memilih yang tepat bagi hidup mereka. Membagi waktu antara pekerjaan dan Tuhan, mencari Tuhan ketika tekanan datang, dan meninggalkan kompetisi yang hanya berorientasi mengejar materi. (tw)
DOA: “Tuhan Yesus, aku mau hidup oleh Roh agar aku memiliki sukacita yang sejati. Aku perlu sukacitamu agar hidupku damai dan tidak mengejar sukacita dari dunia ini. Amin.”