HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 4 Desember 2011

Khotbah Minggu, 4 Desember 2011

PERCAYA & MENDERITA UNTUK DIA
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Ayat Pokok: 2 Timotius 1:6-8

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?  Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.  Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu – Mazmur 119:9-10.

Firman Tuhan menjadi satu-satunya tembok kokoh yang memagari sekeliling orang muda!  Berbagai serangan musuh yang mencoba menjatuhkan dan menghancurkan kelakuan orang-orang muda, dipatahkan oleh Firman Tuhan.  Ayat inilah yang diterapkan nenek dan ibu Timotius.

Timotius
Anak-anak yang dididik dengan benar menurut Firman Tuhan, akan bertumbuh menjadi orang-orang yang kuat dalam iman.  Mereka takkan mudah diperdaya Iblis.  Mereka tidak akan mempermalukan orangtua dengan kelakukan dan perbuatan yang tercela. 

Timotius bertumbuh dalam pengetahuan akan Firman Tuhan.  Dan iman yang hidup dalam dirinya itu datang dari pendengaran akan Firman Tuhan yang disampaikan turun temurun dari nenek dan ibunya.  Iman yang kuat membuat seorang muda tetap teguh berdiri, kudus di hadapan Tuhan.

Sama seperti yang terjadi di akhir zaman, sebagai hamba Tuhan, Timotius muda pun saat itu mengalami gempuran pengajaran sesat.  Itu sebabnya, Paulus merasa perlu mengingatkannya untuk mengobarkan kembali karunia Allah yang ada padanya oleh penumpangan tangan Paulus atasnya.

Penumpangan tangan merupakan salah satu pengajaran dasar – Ibrani 6:1-2.  Semasa hidupNya, Tuhan Yesus pun menumpangkan tangan ke atas orang-orang sakit.  Penumpangan tangan juga dilakukan para rasul agar orang-orang menerima kepenuhan Roh Kudus.

Karunia Allah yang ada dalam Timotius adalah Roh Kudus – bukan roh ketakutan/pengecut, melainkan Roh yang membangkitkan:
1. Kekuatan/Dunamis
   Kekuatan/kuasa/dunamis untuk menjadi saksi Kristus – Kisah Para Rasul 1:8. 
2. Kasih
   Kasih Allah = Agape. Kasih yang turut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
   Seperti orang Samaria yang menolong orang Yahudi yang dilihatnya tergeletak sekarat
   di pinggir jalan. Kasih Allah mendorong orang melakukan sesuatu agar orang
   lain tidak binasa.
3. Ketertiban
   Terjemahan bahasa Inggris memakai kata a sound mind = pikiran yang tenang/sehat;
   tidak kacau.
 
Jangan Malu Bersaksi
Setelah memiliki Roh Kudus yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban, selanjutnya Paulus mengingatkan Timotius untuk tidak malu bersaksi.  Bagi orang-orang percaya, bersaksi bukan pilihan, melainkan satu keharusan! 

Rasa malu merupakan kendala utama orang bersaksi.  Rasa malu bisa disebabkan oleh karena:
1. Malu mengakui Tuhan;
   Tuhan Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia
   membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan
   karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang
   kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.”

   atau
2. Timotius malu karena Paulus, bapa rohaninya ada dalam penjara.
   “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku,
   seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” 

Menderita Karena Injil
Dalam bahasa aslinya, kata “saksi” mengandung pengertian “martir” = mati sahid karena mempertahankan iman.  Tuhan Yesus sudah memperingatkan, bahwa di akhir zaman “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” – Matius 24:9.  Karena alasan inilah banyak orang akan murtad!

Paulus difitnah.  Orang Farisi menyamakannya dengan penyakit sampar yang menimbulkan kekacauan di antara orang Yahudi – Kisah Para Rasul 24:5.  Bahkan ada sekelompok orang yang bertekad, bersumpah tidak akan makan atau minum sebelum mereka membunuh Paulus – Kisah Para Rasul 23:12-14.
Yesus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.  Mari ikut teladan Tuhan kita.  Jadilah anak Tuhan yang mempunyai kuasa untuk bersaksi. Percayalah, Dia senantiasa menyertai saudara dan saya sampai pada kesudahannya.
Selamat Bersaksi!  Tuhan Yesus memberkati!

Must Read