HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 9 September 2012

Khotbah Minggu, 9 September 2012

PERGELANGAN KAKI
Ayat Pokok: Yehezkiel 47:1               
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Tugas nabi Yehezkiel adalah merombak, menghancurkan dulu, baru kemudian membangun. Allah marah kepada bangsa Israel karena telah memberontak terhadap Allah. Ketentuan Tuhan selama enam tahun tanah boleh dikerjakan, tetapi pada tahun ke tujuh harus beristirahat. Namun mereka melanggar, pada tahun ke tujuh mereka tidak memberi sabat pada tanah itu (Yehezkiel 2). Akibatnya mereka dihukum; dibuang ke Babel selama 70 tahun. Ttujuan Allah menghukum adalah supaya bertobat.

“Kemudian Ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; ……” (Yehezkiel 47:1). Sebab sama seperti kilat memancar dari timur (Matius 24:27) ke barat, demikianlah kedatangan Yesus. Bila seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Jadi timur berbicara tentang sorga (Yehezkiel 43:1-7). Siapakah orang yang memegang tali pengukur itu (ayat 6)? Kita akan diukur apakah sudah sesuai dengan ukuran Allah (Efesus 4).

“…. ia mengukur aku seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki (perjalanan hidup)” (Yehezkiel 47:3). Dalam perjalan hidup kita akan diukur apakah sudah sesuai dengan ukuran Kristus. Untuk mencapai terang yang sempurna kita harus berjalan terus, jangan menyimpang ke kiri atau ke kanan. Berjalan dengan menggunakan mata rohani. Barangsiapa yang percaya dengan hatinya, mereka itulah yang selamat (Roma 10:9-10). Barangsiapa yang percaya dengan mulut dan hati akan menerima kemuliaan Kristus (Yohanes 1:12).

“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan …. kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (1 Korintus 3:18). Sesungguhnya Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya (Kejadian 1). Namun kemudian manusia jatuh dalam dosa. Tetapi sejauh timur dari barat, seperti itulah Tuhan telah membuang dosa kita. Dalam darah manusia memang sudah mengandung dosa, hanya darah Yesus yang dapat menyucikan. “… Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; …” (Yesaya 1:18).

Serahkan hidupmu dalam tangan Tuhan. Arahkan jalanmu maju ke depan, maka saudara tidak akan kecewa. Ikuti kemana Roh Kudus membawa saudara. Sekali mengambil keputusan mengikut Yesus, teruslah mengikut Yesus, jangan berhenti!

Must Read