HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 21 April 2013

Khotbah Minggu, 21 April 2013

SELAGI MASIH ADA WAKTU…
Ayat Pokok: Efesus 5:16; 1 Raja-Raja 17:13
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Waktu yang ada semakin singkat.  Umur dunia dan segala isinya akan segera berakhir.  “… sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi” – Wahyu 21:1.  Bahkan Iblis pun tahu, waktunya sudah amat singkat – Wahyu 12.

Saudara dan saya hidup di hari-hari terakhir yang jahat!  Salah satu tandanya ialah: “kasih kebanyak orang menjadi dingin” – Matius 24:12.  Bila kasih menjadi dingin, orang tak lagi bisa mengasihi sesamanya, apalagi Tuhan.  Yang tersisa hanyalah roh pemberontakan dan kedurhakaan!

Itu sebab ayat yang menjadi tema tahunan kita mengingatkan, agar kita menggunakan waktu yang ada dengan bijak.  Pakai setiap waktu dan kesempatan yang ada untuk hidup lebih baik dari hari kemarin, melakukan sesuatu sebagai pelayanan yang berkenan di hadapanNya!  Haleluya!

Pemeliharaan Tuhan
Janda di Sarfat hidup ketika Ahab memerintah sebagai raja Israel.  Ahab dicatat sebagai seorang yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan – lebih dari pada semua raja Israel sebelumnya.  Ia bahkan mengambil Izebel, orang kafir, sebagai isterinya lalu pergi beribadah dan sujud menyembah kepada Baal – 1 Raja-Raja 16:30-33.

Ahab lahir sebagai orang Israel = orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi segala perbuatannya menimbulkan sakit hati Allah.  Akibatnya, Ia menjatuhkan hukuman ke atas bangsa Israel.  FirmanNya dengan perantaraan nabi Elia, “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan” – 1 Raja-Raja 17:1. 

Demikianlah, 3½ lamanya tidak turun hujan di seluruh negeri itu!  Tetapi puji Tuhan, Dia memelihara hambaNya.  Dia mengirim Elia bersembunyi di tepi sungai Kerit, di sebelah timur sungai Yordan (daerah Irak).  Di sanalah untuk beberapa waktu lamanya, Tuhan memelihara Elia: minum air sungai (= Roh Kudus), dan makan roti (= Firman Allah), dan daging yang dibawa oleh burung gagak – 1 Raja-Raja 17:2-6.  Di tengah bala kelaparan hebat, Firman Allah dan Roh Kudus menjadi makanan yang sungguh bagi umat Allah! 

Allah telah memerintahkan burung-burung gagak (= orang kafir) untuk memberi makan nabi Elia.  Perhatikan, Allah bisa memakai orang kafir = orang tidak percaya untuk memberi makan orang percaya!

Ketika meterai ketiga dibuka, dan seekor kuda hitam dilepaskan, bala kelaparan amat dahsyat akan menimpa seluruh bumi.  Tetapi puji Tuhan, “minyak dan anggur” akan terpelihara; tidak akan dirusakkan – Wahyu 6:5-6.

Jangan Takut
Setelah sungai Kerit menjadi kering, Tuhan mengirim Elia untuk pergi dan tinggal di Sarfat.  FirmanNya, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 

Jika Allah memerintahkan kita pergi ke suatu tempat, percayalah Dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya.  Ketika bala kelaparan hebat tengah melanda negeri, Allah memerintahkan Elia untuk pergi ke tepi sungai Kerit, kemudian ke Sarfat, dan Dia telah memerintahkan burung gagak dan seorang janda untuk memeliharanya.

Janda biasa diasosiasikan dengan seorang yang miskin.  Haleluya!  Tuhan memiliki banyak cara untuk memelihara umatNya.

Janda miskin ini hanya memiliki segenggam tepung (= Firman Allah) dan sedikit minyak (= Roh Kudus).  Ketika Elia melihatnya, ia tengah mengumpulkan kayu api (kayu = Salib Kristus).

Waktu Kian Singkat
Janda miskin di Sarfat tengah mengumpulkan kayu api untuk mengolah segenggam tepung dan sedikit minyak yang tersisa untuk dimakan olehnya dan anaknya, lalu menanti kematian!

Tetapi sebelum ia ‘mati’, Elia memintanya untuk melakukan sesuatu baginya!  Katanya, “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.”

Pada suatu waktu, kita akan mati.  Karena itu, pergunakanlah waktu/kesempatan yang ada untuk melakukan perintah Tuhan! 

Iman ibu janda diuji habis-habisan untuk percaya pada apa yang diucapkah oleh hamba Tuhan: membuatkan dan memberikan roti baginya terlebih dahulu, baru untuknya dan anaknya!

Tetapi iman dan perbuatan imannya membuahkan hasil: “Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia”.  Ia dan anaknya terpelihara sampai hujan akhirnya turun!  Puji Tuhan!

Hamba yang mendapat satu talenta tidak menjalankan perintah tuannya; ia tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan kepadanya.  Akibatnya: semua yang ada padanya diambil, dan ia dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap – Matius 25:14-30.

Kalau waktu masih diberikan Tuhan sampai detik ini – sebeum waktumu di dunia ini habis – pergunakanlah waktu itu untuk melakukan perintah Tuhan; dan bertindak sesuai imanmu!  Percayalah kepada Yesus!  Dia adalah Allah yang hidup dan berkuasa!  Hanya Dia yang sanggup memelihara saudara dan saya di tengah berbagai kesukaran dahsyat yang akan datang.  Puji Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati saudara.
 

Must Read