HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 2 Juni 2013

Khotbah Minggu, 2 Juni 2013

AKAN SEGERA BERAKHIR
Ayat Pokok: 1 Petrus 1:23-25
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Allah yang kekal, yang tidak dibatasi oleh waktu – Dia lah yang menciptakan waktu.  Tak ada yang kekal di dunia ini; kecuali Allah dan FirmanNya. “Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur.”  Haleluya!

Kematian
Kematian membuat masa hidup manusia terbatas.  Manusia pertama yang diciptakan sempurna menurut gambar Allah, kehilangan kemuliaan Allah saat mereka jatuh dalam dosa.  Sejak itu, hidup manusia dibatasi oleh waktu.  “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati – Kejadian 2:17.

Kematian bisa datang kapan saja:
Di kala senang – Ayub 1:18-19
  Maut tiba-tiba menjemput ke-10 anak Ayub ketika mereka tengah
  bersukacita dalam pesta;

atau

Di kala susah – Ayub 7:6-16
  Saat mengalami ujian dan pencobaan maha berat, Ayub berharap
  kematian segera menjemput untuk mengakhiri segala penderitaannya. 
  “… Aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung
  kesusahanku. Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya.
  Biarkan-lah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja.” 

Entah di waktu senang atau susah, waktu terus berjalan.  Manusia siap atau tidak, satu waktu kematian pasti datang menjemput.  Itu sebabnya, kita harus mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya!

Mamur 89:48-49 – “Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati?…” 

Waktu Akan Berakhir
Kita berpacu dengan waktu yang terus berjalan.  Waktu dan kesempatan menjadi kian singkat.  Sebab itu, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” – Roma 12:11.  Puji Tuhan!

Dari dalam penjara rasul Paulus menulis tentang adanya kelompok yang memberitakan Injil karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakanNya dengan maksud yang baik.  Tak masalah baginya.  Yang penting, Injil diberitakan.  Ia bersukacita sebab “kesudahan semuanya ini ialah keselamatan…” – Filipi 1:15-20.  Haleluya!

Dan Allah telah mempersiapkan satu waktu untuk melenyapkan segala dosa dan kefasikan.  “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus – Daniel 9:24.

Menanti-Nantikan Tuhan
Waktu akan berakhir.  Demikian pula segala dukacita dan penderitaan akan berakhir pada waktunya. 

Dan puji Tuhan, Ia memberikan kekuatan baru kepada barangsiapa yang menanti-nantikan Dia.  “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” – Yesaya 40:28-31. 

Meski harus bekerja keras membanting tulang, bagi Yakub tujuh tahun serasa hanya beberapa hari saja – Kejadian 29:20.  Mengapa?  Karena cinta!  Cintanya kepada Rahel!  Cinta membuat segala sesuatu indah.  Pekerjaan, kesusahan dan penderitaan menjadi ringan.  Masa penantian yang panjang menjadi tak terasa.

Demikianlah, masa penantian yang berat dan penuh penderitaan, akan menjadi tak terasa; pelayanan akan terasa ringan, jika hati kita penuh dengan cinta yang menyala-nyala kepada Kristus Yesus.

Masihkah cintamu berkobar seperti ketika pertama kali engkau jatuh cinta kepada Tuhan?
Tuhan Yesus memberkati saudara.
 

Must Read