Salah Mengerti

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. (2 Korintus 5:14-15)

Kita mudah di salah mengerti oleh orang lain. Saya dan istri saya kadang-kadang tertawa mengingat kesan pertama saat kami masih mengajar di sebuah sekolah swasta. Saya menganggap sifat ’pendiam’ istri saya sebagai sikap yang ’sombong’. Sedangkan ia menganggap sifat ’mudah bergaul’ saya sebagai sikap yang ’urakan’. Yah, saya kira kami sudah membereskan masalah itu sebelum kami memasuki pernikahan. Walaupun demikian, saya merasa masih belum berhasil mengkomunikasikan hal itu kepadanya dengan baik. Sebab, sesekali saya masih salah mengerti dengan sikapnya demikian juga sebaliknya.

Jika kita di salah mengerti, itu menunjukkan bahwa kita belum berkomunikasi dengan baik. Misalnya bunyi iklan: “Cukup 5 menit, kulit anda menjadi lebih putih!” Seorang gadis mencobanya, tetapi tak terjadi perubahan apa-apa. Saat dikomplain, sang penjual menjawab dengan tenang, “Ya, itu maksudnya, kulit anda akan menjadi lebih putih setelah menjalani perawatan 5 menit setiap hari selama 60 hari.”

Yesus pun pernah di salah mengerti selama pelayanan-Nya. Bahkan oleh murid-Nya sendiri. Untuk jangka waktu yang lama, mereka tidak mengerti misi-Nya dan tidak memahami bahwa Dia adalah Mesias yang diutus Allah. Itulah sebabnya pertanyaan-Nya dalam Markus 8:29 sangatlah penting. Dia bertanya kepada murid-muridNya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, ”Engkau adalah Mesias.” Akhirnya, Petrus melihat dengan jelas siapa Yesus sebenarnya. Jika dewasa ini orang-orang belum memahami Yesus dengan tepat, ini bukan karena Dia belum menjelaskan siapa diriNya dan apa misi-Nya. Melainkan, mereka yang sering salah mengerti Dia.

Seringkali, perselisihan dan keributan antara suami dengan istri, orangtua dengan anak, adik dengan kakak terjadi karena pribadi yang satu salah mengerti akan pribadi yang lain. Komunikasi yang berlandaskan kasih adalah sarana yang tepat sebagai jembatan untuk bisa memahami satu dengan lainnya. Jangan hancurkan jembatan yang akan kita gunakan untuk membawa kita ke seberang. Komunikasi membuat kita sedikit banyak mengerti akan pasangan kita. Petrus akhirnya mengerti, bagaimana dengan anda?

Doa: Ya, Tuhan, tolonglah aku agar tidak salah mengerti akan sikap orang lain kepadaku. Karuniai aku hikmat-Mu agar dapat mengkomunikasikan hatiku dengan baik dan penuh kasih kepada orang lain. Amin.(se)

Must Read