HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 10 November 2013

Khotbah Minggu, 10 November 2013

MENGHADAP TUHAN   
Oleh: Pdt. Chandra Yulio
Ayat Pokok: Ibrani 10:19-22

Datang beribadah ke gereja berarti menghampiri hadirat Tuhan; menghadap Tuhan.  “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” – Matius 18:20.  Jadi, saat ini Sang Pencipta alam semesta hadir di tengah-tengah kita.  Di hadapan kita, Allah bertahta!

Di zaman Perjanjian Lama, hanya orang-orang tertentu yang bisa menghadap Tuhan.  Di zaman Taurat, hanya imam-imam yang boleh masuk ke dalam ruang Maha Suci.  Tetapi puji Tuhan, di zaman Kemurahan, sekarang ini siapapun boleh datang menghampiri Dia kapan saja.  Haleluya!

Menghadap Tuhan
Oleh pengorbanan Yesus di Bukit Golgota, tirai pemisah di Ruang Maha Suci terbelah, sehingga tak lagi ada penghalang antara Allah dengan manusia. 

Puji Tuhan!  Sekarang siapapun bisa datang menghampiri Dia.  Namun tidak berarti orang bisa menghadap Tuhan secara sembarangan.  Yesus adalah Allah yang Maha Kuasa; Raja di atas segala raja.  Bagaimana sikap yang benar saat menghadap Allah Pencipta langit dan bumi?

Saat hendak mendekati Tuhan yang hadir dalam nyala api yang keluar dari semak duri, Musa ditegur.  “Musa, Musa!”…  “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus…  Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah” – Keluaran 6:1-6.

Kedua anak Harun, Nadab dan Abihu mati hangus terbakar di hadapan Tuhan.  Mengapa?  Sebab mempersembahkan api asing yang tidak diperintahkan Tuhan kepada mereka – Keluaran 10:1-3.  Dengan kata lain, keduanya mati karena tidak menghargai kekudusan Tuhan! 

Sikap Yang Benar
Bagaimana sikap saudara dan saya ketika menghadap Tuhan dalam ibadah? 

Di hari-hari akhir menjelang kedatangan Tuhan yang kedua, selayaknyalah kita lebih memperhatikan sikap.  Ini waktunya untuk lebih sungguh lagi menghargai dan menghormati Allah!

Persiapkan diri dan hati sebaik-baiknya sebelum pergi ke rumah Tuhan untuk berjumpa denganNya!  Dengan demikian ibadah kita tidak akan sia-sia.  Haleluya!

Mazmur 2:11 – “Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.” 

Satu permohonan dan kerinduan raja Daud: “diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya” – Mazmur 27:4.

Inilah sikap yang seharusnya kita miliki saat beribadah:  penuh hormat dan kerinduan untuk bertemu dan menikmati hadirat Allah! 

Kalau Tuhan masih memberi waktu – sesingkat apapun, mari gunakan kesempatan itu untuk mengubah dan memperbaiki sikap saat beribadah.  Meski mata jasmani tak dapat melihat wujud Tuhan, pandang Dia dengan mata rohani, rasakan kehadiranNya dan jamah Dia dengan iman.  Maka saudara akan pulang dengan hati penuh damai sejahtera dan sukacita, beroleh kelegaan, penghiburan, dan kepastian. 

“Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.”
Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read