HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Natal, 25 Desember 2013

Khotbah Natal, 25 Desember 2013

AJARAN TUHAN
Ayat Pokok: 1 Timotius 3:14-16
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Timotius adalah salah seorang anak rohani Rasul Paulus, dibesarkan dalam gereja, kemudian menjadi hamba Tuhan dan bergabung dengan Rasul Paulus dalam perjalanan-perjalanannya memberitakan Injil, melihat banyak tanda heran dan mujizat terjadi. Surat yang ditulis oleh Rasul Paulus dalam ayat pokok, dianggap oleh Timotius sebagai suatu nasehat bagaimana harus hidup sebagai seorang dalam keluarga Allah yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar dari kebenaran.

Hal-hal yang diajarkan Rasul Paulus kepada Timotius
Ayat 3 – Paulus adalah orang yang sangat senang dengan ajaran-ajaran Yesus. Oleh karena itu Paulus mendesak Timotius untuk tinggal di Efesus dan “menasihatkan orang-orang tertentu agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain.” Jemaat itu perlu mempunyai pengenalan akan firman Allah karena dalam Kitab nabi Hosea dikatakan: “Umat-Ku binasa karena tidak mempunyai pengenalan akan Allah.” Firman Allah adalah kekuatan kita, petunjuk dan pelita bagi kaki kita – untuk mengetahui ke arah manakah jalan hidup kita. Firman Allah merupakan hidup matinya setiap orang. Hal ini nyata ketika Yesus dicobai oleh Iblis pertama kali “kalau benar Engkau adalah Anak Allah, coba perintahkan batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus berkata, “Manusia hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi dari firman yang keluar dari mulut Allah.” Dengan lain kata “dalam firman ada kehidupan”. Jadi supaya kita hidup, kita perlu makan firman Allah. Dalam dunia ada peraturan-peraturan yang harus kita taati. Demikian pula sebagai anak Tuhan, kita harus tahu peraturan-peraturan dari Tuhan yang dibuat untuk kita supaya kita bisa selamat. Roma 1:16 katakan: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan ….” Dalam Matius 24 dikatakan bahwa di akhir jaman akan banyak sekali guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, Kristus-Kristus palsu.

Ayat 4 – “ataupun sibuk dengan dongeng.” Sekarang ini Natal sudah menjadi cerita dongeng.” …. bukan tertib hidup keselamatan …” – bagaimana kita beribadat kepada Tuhan, bagaimana kita berdoa dan mempelajari firman Allah. Jangan hidup sembrono. Kita harus menjaga ketertiban hidup.

Ayat 5 – nasihat Paulus timbul dari hati yang tulus supaya Timotius juga mengajar dengan hati yang tulus supaya jemaat itu menjalankan kehidupan yang tertib dalam keselamatan menurut peraturan-peraturan yang berlaku dalam Alkitab.

Ayat 6 – “Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu…”   1 Tesalonika 12 katakan bahwa sebagai orang percaya kita sudah berada dalam perlombaan yang sudah ditetapkan buat kita semua.

1 Timotius 2:1 “Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur …” Mintalah segala sesuatu yang kita perlukan kepada Tuhan. Yesus berjanji “Aku akan memberikan kepadamu.” Bapa mempunyai kemampuan memberikan lebih daripada yang kita pikirkan dan doakan. Karena itu jangan kamu kuatir atas apa yang akan kita makan atau minum (Matius 6). Tuhan tahu apa yang kita perlu, bahkan sebelum kita memintanya Dia sudah tahu, asal “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya …” Doa harus dinaikkan tanpa marah dan tanpa perselisihan (ayat 8).

Ibadah mengandung suatu rahasia (1 Tim 3:16). Dalam kitab Wahyu dikatakan bahwa ada satu gulungan kitab yang ditutup dan diikat dengan tujuh meterai. Dan tidak ada satu orang yang dapat membuka ikatan-ikatan meterai itu kecuali satu orang yang telah menang. Siapakah orang yang telah menang itu? Orang itu adalah Yesus. Bagaimana kita harus beribadah? 1) Kita harus percaya bahwa Allah telah menjadi manusia. 2) Yesus mempunyai tubuh. 3) Diangkat dalam kemuliaan. Dia akan datang kembali juga dalam kemuliaan.
Hendaknya kita berkata, “Terima kasih Tuhan.” Tuhan Yesus memberkati.

Must Read