HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 4 Mei 2014

Khotbah Minggu, 4 Mei 2014

MENCAPAI KESEMPURNAAN
Ayat Pokok: Mazmur 27:4 ; Ibrani 12:1-4
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

SERASA DALAM NERAKA!  Demikianlah perasaan seorang yang hidup tercerai dari Allah – Lukas 16:19-31!  Di kayu salib dua ribu tahun lalu, dalam keadaan 100% Anak Manusia, Tuhan Yesus yang adalah Allah – Yohanes 1:1;14, merasa seperti ditinggalkan Allah.  Dosa seluruh umat manusia yang dipikulNya, membuat Allah seolah memalingkan wajahNya.  Habakuk 1:13 mencatat, mata Allah terlalu suci; Ia tidak dapat memandang kejahatan dan kelaliman.

Padahal sesungguhnya, Allah hanya sejauh doa!  Dia tidak pernah meninggalkan Yesus; ataupun saudara dan saya.  Puji Tuhan!

Keinginan Raja Daud
Bercermin pada pengalaman pribadi dimana para lawan, musuh, penjahat menyerang, mengepung, hendak memakan dagingnya, dalam Mazmur 22 raja Daud menubuatkan sengsara yang akan dialami Yesus di Kalvari, kira-kira 1000 tahun kemudian!

Namun, lepas dari segala pengalaman pahit yang pernah dialaminya, kita membaca kesaksian Daud:  Allah senantiasa meluputkan dan menjadi benteng hidupnya.  Ini menimbulkan satu keinginan kuat raja Daud: diam dalam rumah Tuhan: untuk menyaksikan segala kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya!  Tulisnya, “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini…”  (Bahasa Inggris: “One thing have I desired of the LORD, that will I seek after…” = “… itulah yang kucari…”).

Permintaan/keinginan harus diikuti oleh tindak nyata: mencari dengan sungguh, sampai memperolehnya.

Mencapai Kesempurnaan
Hidup orang percaya digambarkan bagai seorang yang tengah bertanding dalam suatu perlombaan, dengan begitu banyak penonton/saksi yang mengelilingi – Ibrani 12:1-4.  

Ibrani 12:1 merupakan lanjutan dari ayat-ayat sebelumnya.  “Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.  Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.”

Pasal 11 berbicara tentang para saksi/pahlawan iman, mulai dari Abraham: bapa orang percaya, termasuk mereka yang rela “diejek, didera,  dibelenggu, dipenjarakan, dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang.  Atau yang mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.”

Para pahlawan iman ini memang selamat, namun tanpa saudara dan saya, mereka tidak bisa mencapai kesempurnaan!  Karena itulah, kita harus menanggalkan segala beban dan dosa!!  

Menjelang kedatangan Kristus kembali, ada dua perkara penting yang akan mendahuluinya:  Antikristus & Murtad!  

Ketika Kristus membuka meterai kelima, jiwa-jiwa mereka yang telah mati sahid akan menuntut pembalasan.  Namun, “kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka” – Wahyu 6:9-11.  

“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” – Filipi 1:29.  

Mari, tekun berlomba sambil memandang kepada Dia yang memimpin dan menyempurnakan iman kita!  Jangan jadi lemah atau putus asa!  Latih dan kuasai diri dalam segala hal!  Tanggalkan semua dosa yang masih melekat, agar bisa memenangi perlombaan.  Maka saudara dan saya akan terbilang dalam gereja sempurna, mempelai Kristus yang tak bercacat-cela!  Haleluya! Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read