Capailah Garis Akhir

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” (2 Timotius 4: 7)

Firman Tuhan menggambarkan kehidupan kita bagaikan berada di arena pertandingan, dimana mata semua orang tertuju kepada kita. Mereka ingin melihat apakah kita dapat menyelesaikan pertandingan tersebut atau tidak.
Pada Olympiade Mexico tahun 1968 terdapat pertandingan lari marathon 42 Km yang diikuti oleh peserta dari berbagai Negara. Di akhir pertandingan, juara ke 1 sampai juara ke 3 telah dibagikan medali pemenang dan lagu kebangsaan mereka pun telah dinyanyikan. Para juara, penonton dan wartawan telah bersiap untuk meninggalkan tempat dimana pembagian medali dilakukan.

Tiba-tiba muncul seorang pelari dari Tanzania yang bernama Stephen Aquari memasuki lapangan dengan kaki terseok-seok, timpang dan mengalami luka pendarahan yang hebat karena terjatuh pada waktu ia berlari marathon tersebut, namun ia terus berlari sampai kepada garis finish.

Salah seorang wartawan bertanya kepadanya mengapa ia terus berlari, padahal pertandingan telah berakhir dan ia tidak mungkin dapat memenangkan pertandingan tersebut. Ia menjawab: “Aku diutus oleh negaraku bukan untuk memenangkan pertandingan lari ini, tetapi untuk menyelesaikannya sampai di garis akhir.” Karena itu aku harus terus berlari sampai aku mencapai garis akhir itu, apapun yang terjadi dengan diriku.

Dalam pertandingan iman kita. Apakah kita akan terus berlari sampai mencapai garis akhir yang Tuhan kehendaki. Belajarlah menjadi seperti Stephen Aquari dan Rasul Paulus. Kiranya Tuhan menolong saudara untuk mencapainya. (phm)

Doa: Tolongku Tuhan untuk mencapai garis akhir hidupku bersama Engkau. Amin.

Must Read