HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 29 Juni 2014

Khotbah Minggu, 29 Juni 2014

BERSEKUTU DENGAN YESUS   
Ayat Pokok: Yohanes 9
Oleh: Pdt. Hanniel van der Krogt

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial – bukan individualis.  Maka, usai menciptakan Adam, Ia menjadikan seorang pendamping baginya.  FirmanNya, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” – Kejadian 2:18. 

Mencari Kambing Hitam
Jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, ketika kemalangan datang, orang cenderung mencari kambing hitam. 
Saat ketahuan melanggar perintah Tuhan, Adam membela diri, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku…” Ketika dikonfrontir, dengan sigap Hawa menjawab, “Ular itu yang memperdayakan aku…” – Kejadian 3:12-13.

Ketika lewat dan melihat seorang yang buta sejak lahirnya, murid-murid pun bertanya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”  Tetapi Tuhan menepis prasangka buruk manusia!  “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia…”

Harga Sebuah Ketaatan
Untuk beroleh kesembuhan, dibutuhkan iman, keberanian, dan ketaatan!  Ketika Tuhan menyuruhnya membasuh diri di kolam Siloam, orang buta ini taat.  Maka, “ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.” Puji Tuhan! 

Akan tetapi, ketaatan harus dibayar mahal.  Ia ‘diadili’ oleh para pemuka agama, orang-orang yang mengenalnya sebagai pengemis yang buta sejak lahir, bahkan orang tuanya memilih mengamankan diri: “… Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.”  Terakhir, ia diusir dari sinagog, dikucilkan – ayat 34!  (Dalam bahasa aslinya, kata yang sama dipakai dalam Yohanes 12:42).

Bersekutu Dengan Allah
Allah Tritunggal menciptakan manusia yang dimaksudkan mampu berinteraksi dan menjalin hubungan dengan sesama, terutama dengan Sang Pencipta! 

Adalah kehendak dan kerinduan Allah untuk memiliki hubungan/persekutuan yang erat dengan manusia.  Ketika manusia jatuh dalam dosa dan menyembunyikan diri, Allah mencari mereka – Kejadian 3:8-9.  Di zaman Musa, Allah memerintahkannya membangun Kemah Suci, agar Ia bisa tinggal di antara umatNya – Keluaran 25:8.

Ketika bertemu kembali dengan orang buta itu, Tuhan Yesus tidak bertanya perihal matanya; tidak juga perihal kabar tentang pengusirannya atau mencari kambing hitam atas permasalahan yang dihadapinya.  Yesus lebih peduli pada perkara rohani! TanyaNya, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” 

Persoalan apakah yang tengah saudara hadapi?  Percayalah, Allah sungguh peduli.  Dia rindu bersekutu dengan saudara dan saya.  Mari datang, hampiri Dia, dan terima pemulihan daripadaNya.  Dia adalah jawaban atas setiap persoalan.  Haleluya! Tuhan Yesus memberkati!

Previous article
Next article

Must Read