“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat “ (Ibrani 11 : 1)
“Mam, Rachel mau ke Opa..,” kata seorang anak kepada Ibunya setelah ia mendengar Opanya mengalami kebocoran ginjal. “Aku mau berdoa buat opa,” desak sang anak. Demikian antara lain dialog Rachel dengan Ibunya. Satu hal yang ia imani bahwa setelah berdoa, Opanya pasti sembuh. Ia sungguh yakin sebab berdasarkan pengalamannya setiap dia sakit dan setelah didoakan, dia sembuh.
Empat tahun yang lalu, saat berusia ±3 tahun, pada tenggorokannya tersangkut tulang. Dokter di kota Sampit menyarankan agar Rachel dibawa ke RS yang lebih lengkap di Palangka Raya. Setibanya di Palangka Raya, ia terlebih dulu didoakan. Ternyata ia sembuh dan dapat makan dengan lahap. Berdasarkan pengalamannya itu, dengan iman ia berdoa untuk kesembuhan Opanya. Sambil menutup mata ia berdoa layaknya seorang anak kecil. Ia imani bahwa Opanya pasti sembuh. Hasilnya sang Opa benar sembuh. Setelah melalui pemeriksaan laboratorium lengkap di RS Siloam, Jakarta, dokter rumah sakit tersebut menyimpulkan bahwa ginjal Opanya Rachel dalam kondisi baik.
Kita semua telah mengalami anugerah dan kuasa Tuhan. Tiap hari Ia memberi nafas pada kita. Karena itu kita harus tetap beriman kepada Dia yang berkata : “Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Ku ?” (Yer 32:27) Rachel beriman karena ia telah mengalami kuasa Tuhan. (MJRT)
Doa: Tuhan bila saat ini saya masih hidup, ini bukti keajaibanMu. Saya imani bahwa tidak ada yang mustahil bagimu dan Engkau sanggup menolong saya dalam segala hal. Amin.