Ingin Jadi Besar ?

“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu, sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Matius 20: 26-28

Adakah manusia yang tidak ingin menjadi seorang yang besar? Apakah sebagai seorang anak Tuhan kita tidak boleh memiliki cita-cita untuk menjadi seorang yang besar dalam berbagai bidang yang kita gumuli? Bukankah kita harus berusaha untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dan memberikan kontribusi yang berarti bagi negara dan bangsa? Bukankah menjadi seorang yang berhasil membuat orang lain menghargai dan menghormati kita sebagai seorang yang hebat? Tentunya banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang serupa dalam hati kita.

Kalau kita membaca ayat di atas, sepertinya Yesus melarang kita untuk menjadi seorang yang besar dan memberikan sebuah kriteria lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan kriteria yang diterima oleh dunia ini. Tentunya Yesus memiliki alasan yang kuat untuk mengatakan hal itu dan hal itu menimbulkan kekecewaan bagi ibu anak-anak Zebedeus yaitu Yakobus dan Yohanes.

Yesus menjelaskan bahwa jika seseorang menjadi besar atau pembesar, maka ia cenderung untuk menggunakan kebesarannya untuk merendahkan atau menghina orang lain. Ia dapat menggunakan tangan besi untuk memuaskan keinginan dan hawa nafsunya. Yesus menjadikan diriNya sebagai contoh dimana Anak Manusia yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Ia datang sebagai seorang hamba yang menderita, walaupun sebenarnya Ia adalah seorang pembesar, penguasa langit dan bumi, pencipta alam semesta, tapi Dia rela untuk merendahkan diriNya demi keselamatan umat manusia yang berdosa.

Sebagai seorang yang melayani Tuhan, patutkah kita memiliki keinginan menjadi seorang pembesar atau ingin menjadi besar? Teladanilah Yesus dan biarlah kita selalu rendah hati jika Tuhan mempercayakan kita untuk menjadi seorang yang berhasil dalam bidang kita masing-masing.  Tuhan Yesus menolong kita untuk menjalaninya.

Doa: Terima kasih Tuhan karena Engkau yang menjadikan aku berhasil. Ajarku untuk selalu merendahkan diri sama seperti Engkau. Amin.

Must Read