HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 5 Oktober 2014

Khotbah Minggu, 5 Oktober 2014

BERIBADAH: MEMBAWA PERSEMBAHAN
Ayat Pokok: Mazmur 27:4
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Cinta Daud kepada Tuhan sangat besar.  Hal ini tercermin dari setiap mazmur yang ditulisnya.  Bukan hanya cinta kepada Tuhan, tetapi juga cinta akan rumah Tuhan – yang pada waktu itu belum ada!  Ia bersukacita apabila ada yang mengajaknya pergi ke rumah Tuhan, “Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: “Mari kita pergi ke rumah TUHAN” – Mazmur 122:1.

Cinta Akan Rumah Tuhan
Cinta yang begitu besar mendorong Daud memberi dari harta pribadinya untuk pembangunan rumah Allah: 3.000 talenta (+102.000 kg) emas & 7.000 talenta (+238.000 kg) perak murni – 1 Tawarikh 29:3.

Mengikuti jejak sang raja, para tentara, pegawai istana bahkan seluruh bangsa dengan sukacita membawa persembahan masing-masing.

Alkitab mencatat, “Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita” – 1 Tawarikh 29:6-9.

Pudarnya Cinta
Ironisnya, seiring berlalunya waktu, cinta pun pudar.  Kalau di masa lampau, bangsa ini dengan sukacita dan rela membawa persembahan bukan hanya untuk pembangunan, tetapi juga untuk ibadah di dalam rumah Tuhan, di kemudian hari keadaan berubah!

Dalam Maleakhi 3:6-10, Tuhan menggaris-bawahi perubahan sikap umatNya: “…Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?”  Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!…” 

Akibatnya, inilah antara lain yang harus mereka tuai: (i) kena kutuk; (ii) hasil tanah habis dimakan belalang pelahap; (iii) pohon anggur tidak berbuah.

Tuhan kemudian menantang mereka, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”

Membawa Persembahan
Datang beribadah bukan hanya untuk meminta, tetapi justru membawa sesuatu ke dalam ibadah!  Rasul Paulus menuliskan apa yang selayaknya dipersiapkan untuk dibawa sebagai persembahan ke dalam ibadah:
1. Mazmur/nyanyian/pujian;
2. Pengajaran (Firman Allah);
3. Pernyataan Allah, yaitu kesaksian-kesaksian;
4. Karunia bahasa Roh; dan
5. Karunia menafsirkan bahasa Roh.

Dengan satu tujuan: untuk membangun jemaat – 1 Korintus 14:26.

Sudahkah kita mempersiapkan persembahan yang akan dibawa dalam ibadah? Sebelum mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus hari ini, sudahkah kita mempersiapkan diri dan hati agar tidak mendatangkan hukuman?  “… Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan…” – 1 Korintus 11:23-31.

Tuhan mau agar saudara dan saya membawa berkat setiap kali pulang dari ibadah.  Yang sakit disembuhkan; yang susah mendapat penghiburan; yang berbeban berat beroleh kelegaan; yang lemah, dikuatkan.

Mari, sebelum datang beribadah, persiapkan diri terlebih dulu; minta Tuhan sucikan hati kita – jangan ada akar pahit, dendam, iri hati, dan sederet perasaan negatif lainnya.  Supaya sebagai jemaat kita bisa bertumbuh bersama, dan menghasilkan buah-buah bagi Tuhan. Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read