Era Sentuh

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Mazmur  62:2

Akhir zaman ini ditandai dengan dimulainya era teknologi layar sentuh (touch screen). Keberadaan perangkat multi sentuh ini menandai bahwa di masa yang akan datang manusia tidak lagi membutuhkan papan ketik. Dengan GPS (global positioning system) orang Inggris bisa mencari anjing mereka yang hilang dengan mudah karena chip yang ditanam di bawah kulit anjing piaraannya. Begitu pula dengan cabang iptek lainnya, di mana manusia menciptakan bubuk ajaib yang menghebohkan dunia dan sempat ditayangkan dalam Oprah Winfrey Show. Bubuk yang ada bawaan DNA manusia, memungkinkan orang bisa membuat saluran kemih baru yang rusak karena cacat bawaan sejak lahir atau menumbuhkan jaringan tubuh lainnya karena luka parah akibat tembakan atau kecelakaan fatal. Bahkan upaya para ahli biotech untuk menciptakan cairan pengganti darah sehingga tidak lagi membutuhkan donor darah, khususnya bagi tentara Amerika yang terluka di medan perang.

Belum lama ini para ahli ortopedi Jepang menciptakan alat jejak sensor saraf portable sehingga para lansia dan mereka yang cacat atau lumpuh akibat kecelakaan dan penyakit saraf akut bisa berjalan dan beraktifitas seperti sedia kala. Model alat ini lebih praktis dan ekonomis karena tidak memerlukan proses pembedahan dibandingkan dengan penemuan di Amerika yang membenamkan alat ini dalam tubuh manusia. Inovasi perangkat keras dan lunak membuat sistem dunia menuju pada pemusatan satu kendali (globalisasi).

Masa ini adalah masa keemasan umat manusia sejak peristiwa salib Yesus dan merupakan era digital yang sudah dilihat Nabi Daniel ribuan tahun lalu (Dan.12:4). Namun demikian manusia tidak akan pernah mendapat ketenangan karena fenomena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alkitab menulis, Daud mendapat ketenangan saat dekat dengan Allah, dan orang yang melekat dengan Dia akan bersatu dengan Allah dalam iman dan tindakan. Sehingga di kala masa kesesakan dia akan tahu ke mana kakinya melangkah. Dunia boleh berubah ke arah digitalisasi era sentuh, tapi jika kita tidak bisa menyentuh hati Allah dengan doa dan penyembahan kita, apalah artinya ibadah kita selama ini? Jika tinggal di dalam Dia, maka tidak ada satupun yang bisa memisahkan kita dari Kasih Allah (Rom.8:35,39). Mari pergunakanlah waktu ini untuk bersatu dengan Allah. Maz. 145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.(mat)

Must Read