HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 2 November 2014

Khotbah Minggu, 2 November 2014

JEMAAT ALLAH YANG HIDUP
Ayat Pokok: Mazmur 27:4; 1 Timotius 3:15-16
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Meski saat itu belum ada, raja Daud sangat cinta rumah Tuhan.  Karenanya, ia rindu untuk membangun rumah Tuhan.  Gayung bersambut.  Allah merestui.  Kerinduan Daud sejalan dengan kerinduan hati Allah!  Allah pun amat rindu untuk tinggal di tengah-tengah umatNya!  Namun karena semasa hidupnya Daud telah menumpahkan begitu banyak darah dalam peperangan, maka Allah memilih Salomo untuk membangun Bait Allah di Yerusalem. 

Kita telah membaca bagaimana untuk mewujudkan niatnya, Daud dengan segenap kemampuannya telah mengadakan persiapan untuk pembangunan rumah Allah!  Ia tak ragu mempersembahkan begitu banyak emas dan perak dari harta pribadinya.  Tindakannya menginspirasi jajaran di bawahnya bahkan seluruh bangsa Israel untuk juga memberi dengan sukacita – 1 Tawarikh 29.

Dalam Rumah Tuhan
“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.”

Mengapa raja Daud begitu cinta bahkan rindu untuk tinggal dalam rumah Tuhan seumur hidupnya?  Alkitab mencatat, Daud dan seluruh bangsa Israel dengan sukacita, rela dan tulus hati memberikan persembahan bukan hanya untuk pembangunan fisik (jasmani) rumah Tuhan, tetapi juga untuk ibadah (rohani) di dalamnya! 

Ada apa dalam rumah Allah?  Mazmur 36:8-10 mencatat, di sana ada:
1. Perlindungan paling aman;
2. Lemak yang bergizi tinggi; dan
3. Air sungai kesenangan Tuhan!

Rumah Tuhan
Rumah Tuhan dalam Perjanjian Lama mengacu pada bangunan fisik nan megah, yang dibuat dari bahan-bahan berharga dan mulia, namun bersifat jasmani/fana/tidak kekal, yaitu emas, perak, tembaga, besi, batu, beton,  kayu, dan lain-lain.

Dalam Perjanjian Baru, rumah Tuhan bicara tentang manusia – bukan lagi bangunan fisik. Rumah Allah adalah saudara dan saya!  Kita disebut sebagai jemaat Allah yang hidup – yang dibangun dari Roh Kudus dan Firman Tuhan – 1 Timotius 3:15.  Dan Allah rindu untuk tinggal di dalam saudara dan saya.

Syarat Hidup Sebagai Jemaat Allah
“… sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” – 1 Timotius 3:15.

Untuk melihat – apalagi masuk ke dalam Kerajaan Allah – seorang harus dilahirkan kembali dari Firman & Roh Kudus.  Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus, “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air (= Firman Allah) dan Roh (= Roh Kudus), ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” – Yohanes 3:5.

Syarat/aturan untuk tinggal dalam rumah Tuhan, sebagai jemaat Allah, saudara dan saya harus:
1. menjadi tiang/pilar penopang -> bicara tentang kekuatan untuk menopang  -> Roh Kudus;
2. memiliki dasar kebenaran -> Firman Allah.

Rahasia Agung
“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita…”

Terjemahan Bahasa Inggris: “And without controversy (= tak terbantahkan) great is the mystery of godliness (=Godlikeness = serupa; memiliki karakter Allah)…” -> Dalam ibadah, ada kuasa Allah yang sanggup menjadikan saudara dan saya menjadi serupa denganNya.  Haleluya!

Apa yang di masa lampau merupakan rahasia yang tertutup rapat, kini telah terbuka bagi saudara dan saya, yakni “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” – Kolose 1:25-27.  Puji Tuhan!  Tanpa Kristus, tidak ada pengharapan, tak ada pula kemuliaan!

Rindukah saudara untuk tinggal dalam rumah Tuhan seumur hidupmu?  Apakah saudara termasuk dalam kelompok jemaat Allah yang hidup?  Tiang penopang dan dasar kebenaran?
Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read