HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 23 November 2014

Khotbah Minggu, 23 November 2014

100 – 60 – 30
Ayat Pokok: Matius 13:23
Oleh: Pdt. Zefanya, Jakarta

Menutup Perumpamaan Tentang Seorang Penabur, Tuhan Yesus berkata, benih yang ditaburkan di tanah yang baik menghasilkan “ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”  Mereka ini adalah orang yang mendengar dan mengerti Firman Tuhan!

Buah apa yang dihasilkan oleh orang percaya?  Lalu bagaimana dengan orang percaya yang tidak bisa membawa jiwa, tak pandai memimpin pujian, menyanyi, atau keahlian khusus lainnya?  Bila disandingkan dengan orang-orang ‘hebat’ yang membawa sederet panjang catatan prestasi keberhasilan pelayanan mereka, namun ‘tidak dikenal’ Tuhan – Matius 7:21-23, di mana posisi mereka yang menghasilkan buah 100, 60 dan 30 kali lipat?
 
Potensi Besar
Dalam Perumpamaan Tentang Talenta, dua hamba yang mendapat 5 dan 2 talenta menghasilkan 100%.  Yang memperoleh satu talenta, bisa menjadi hamba yang “mendengar dan mengerti Firman Tuhan” dan minimal juga menghasilkan 100%.  Namun sayang, ia tidak mengerjakannya – Matius 25:14-28. 

Orang sering tidak menyadari potensi besar yang Tuhan titipkan dalam dirinya.  Kemampuan setiap orang memang berbeda-beda.  Adalah kewajiban kita memaksimalkan hidup untuk kemuliaan Tuhan!  Tuhan berkata, mereka yang setia dalam perkara kecil, akan dipercayakan tanggung jawab dalam perkara yang besar.  Haleluya!

Buah
Dalam pelayanannya, rasul Paulus menerima buah dalam bentuk pemberian jemaat.  Dari tiga jemaat (Tesalonika, Filipi, dan Berea) yang telah berdiri di awal pelayanan Paulus, hanya jemaat Filipi yang mengirimkan bantuan. 

Dalam Surat 2 Korintus 8:1-5 ia menjabarkan lebih rinci tentang “buah” yang dihasilkan jemaat Filipi:
– Meski dalam penderitaan & pencobaan berat, sukacita tetap meluap;
– Meski sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan;
– Memberi melebihi kemampuan;
– Mendesak untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang kudus;
– Memberi lebih banyak dari yang diharapkan; bahkan
– Memberi diri sendiri, kepada Allah dan para hamba Tuhan!

Satu dua kali mereka mengirimkan bantuan ketika Paulus ada di Tesalonika yang berjarak kira-kira 150 km dari Filipi!  Jarak jauh dan kemiskinan tidak menyurutkan niat dan semangat mereka untuk menopang pekerjaan pengabaran Injil – Filipi 4:15-17. 

Tabur ~ Tuai
Di tengah keterbatasan dan kekurangan, jemaat Filipi sanggup bahkan mendesak untuk memberi!  Luar biasa!

“Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.”

Garis-bawahi: Paulus sama sekali tidak bermaksud mendorong jemaat untuk lebih banyak lagi memberi.  Yang ingin ditekankan ialah: jemaat Filipi telah menabur.  Dan orang yang menabur akan menuai.  Tuhan tidak pernah berhutang.  Sesederhana atau sekecil apapun pelayanan atau pemberian seseorang, Tuhan pasti membalasnya.
Ketika bala kelaparan hebat melanda negeri, dan semua sungai menjadi kering, Tuhan memerintahkan nabi Elia pergi menemui seorang janda di Sarfat. 

“Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum”, katanya.  Meski terdengar agak ‘tidak manusiawi’, ibu janda ini melakukan apa yang diperintahkan Elia.  Perintah Elia disertai janji: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.”  Dan ia percaya pada ucapan Elia. 

Bagi Allah tidak ada yang mustahil.  Segenggam tepung dan sedikit minyak samasekali tidak berkurang, meski terus dipakai setiap hari!  Nabi Elia, ibu janda, dan anak perempuannya terpelihara sampai masa kelaparan berakhir – 1 Raja-Raja 17:7-16!  Puji Tuhan! 

Berapa banyak Firman dan Janji Allah yang telah saudara dengar dan terima?  Percayakah saudara pada setiap Firman dan JanjiNya?  Maukah saudara taat dan melakukan perintahNya meski terdengar tidak masuk akal? 

Berapa banyak talenta yang Tuhan percayakan kepada saudara?  Lima? Dua?  Satu?  Seandainya memang hanya satu, saudara tidak bisa berdalih.  Saudara masih tetap bisa menghasilkan minimal satu = 100%.  Dalam kekurangan dan keterbatasan, ibu janda di Sarfat mengerjakan bagiannya.  Ia melayani Tuhan dan berbuah!  Bagaimana dengan saudara?  Sudahkah saudara berbuah? Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read