Saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. (2) sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. 1 Korintus 2:1-2
Sering kali saya mendengar orang mengatakan bahwa sulit bersaksi kepada kawan dekat atau anggota keluarga. Kenyataan ini memang sangat tragis, karena kelompok itu seharusnya menjadi komunitas yang paling mudah dan dekat untuk dijangkau Injil. Kesulitan yang paling menghambat, adalah karena mereka telah mengetahui banyak hal mengenai diri kita, dan sayangnya di pihak kita sendiri, kebanyakan tidak menjalani kehidupan Kristen yang konsisten.
Langkah awal penting yang harus dilakukan adalah mengusahakan konsistensi kehidupan yang berpadan pada Alkitab. Jika Langkah ini kita lakukan, mudah bagi kita untuk bersaksi kepada kelompok itu. Karena pemberitaan Injil yang baik bukan hanya melalui perkataan tetapi juga perbuatan. Kedua: praktekkan kasih yang murni kepada mereka. Mengasihi bukan berarti melakukan berbagi hal untuk mereka, seperti membantu mengurus rumah, atau memberikan pujian berlebihan, dengan maksud untuk mendapatkan perhatian mereka.
Bukan hal itu yang utama. Kita perlu membuat pembersihan.
Jikalau kita telah menunjukkan kasih kepada keluarga kita, kita perlu mengimpartasi (komunikasikan) kepada mereka masing-masing. Perhatikan contoh komunikasi ini “Bill, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu. Engkau mengetahui bahwa aku seorang kristen, tetapi engkau tahu juga bahwa aku tidak hidup seperti yang seharusnya di rumah ini. Tuhan telah menginsafkan aku akan hal itu dan aku telah meminta pengampunan-Nya. Aku juga minta maaf kepadamu. Bill, maukah engkau memaafkan aku.”
Selama kita terus menunjukkan kualitas hidup baik secara konsisten dari Firman Allah, maka apa yang kita katakan kepada mereka, menjadi cermin sosial bagi mereka.(hjvdk)
Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk hidup sepadan dengan firman-Mu agar aku dapat bersaksi bagi kaum keluargaku. Amin.