Menanti Sampai Melihat

“Dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.”(Lukas 2:26)

Simeon bin Hillel, seorang rabi sisa dari antara orang Israel yang rindu akan kedatangan Mesias yang dijanjikan, dalam bait Allah di Yerusalem dia menyanyikan pujian terkenal dalam bahasa Latin “Nunc Dimittis (Sekarang biarkanlah aku pergi)” saat melihat bayi Yesus dalam gendongan ibu Maria. Dia adalah salah satu contoh tokoh alkitab yang memiliki daya tahan atau kemampuan menanti dengan penuh kesabaran dalam kesetiaan.

 

Setiap kita tentu memiliki daya tahan atau kemampuan yang berbeda-beda khususnya dalam mengerjakan keselamatan yang telah kita peroleh dari Tuhan Yesus. Sebagian orang percaya pada Yesus menterjemahkan keselamatan sekali diperoleh saat bertobat dan dibaptis maka akan berlaku sampai selama-lamanya sekalipun hidup dalam dosa sampai mati sekalipun. Tentu pemahaman ini tidak seperti yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus ketika mengingatkan jemaat di Filipi, ”Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…”(Filipi 2:12) Sebagian orang yang tidak taat dan tidak mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar pasti akan sangat senang dengan pemahaman sekali selamat tetap selamat sekalipun hidup dalam dosa sampai mati sekalipun, hal ini akan membuka ruang yang sangat lebar buat orang Kristen KTP (Kristen Tanpa Pertobatan) untuk berbuat dosa sepuas-puasnya karena sudah sekali menerima keselamatan dan berlaku sampai mati.

Ya dan benar, Bapa menghendaki setiap manusia supaya diselamatkan melalui percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun percaya yang dimaksud adalah keyakinan yang didalamnya ada iman, kasih, ketaatan dan kesetiaan. Lalu bagaimana dengan realita kehidupan kita yang cenderung berbuat dosa? Dalam kemurahan Tuhan yang lebih dari hidup tetap tersedia pintu pengampunan, namun bukan berarti kita dengan tenang berbuat dosa nanti mohon ampun lagi, berbuat dosa lagi, mohon ampun lagi, begitu seterusnya. Galatia 6:7 katakan, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan…”

Belajar dari Simeon, dengan hati yang tulus berusahalah peka pada suara Tuhan melalui Roh-Nya yang Kudus. Sekalipun kita hidup di tengah-tengah orang-orang yang sesat, atau umat yang tidak setia, namun dalam mengisi hari-hari hidup kita tetaplah dapat mengerjakan kesetiaan, menunjukan cinta kita kepada Tuhan Yesus dan taat sampai akhirnya suatu saat nanti dengan penuh kemuliaan dapat melihat Mesias Juruselamat kita muka dengan muka. Immanuel!(bok)

Doa: Aku mau taat kepada Firman-Mu senantiasa. Bimbinglah aku, ya Tuhan. Amin.

Must Read