HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanPengudusan Yang Mempersatukan

Pengudusan Yang Mempersatukan

Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. (I Tesalonika 4:1)

Pengudusan adalah pemisahan dari dosa. Orang Kristen yang dikuduskan, dipisahkan dari dosa, kejahatan, bahkan dari ke-aku-annya sendiri dan dari apapun yang bisa menjadi sebab kerenggangan antara dia dan Kristus dalam hidup yang baru. Allah membuat garis pemisah di antara pribadi yang dikuduskan dengan segala sesuatu yang tidak suci.

 

Pengudusan berarti juga memberikan diri kepada Allah. Orang Kristen yang dikuduskan harus sepenuhnya menyerah kepada kehendak Allah untuk menyenangkan-Nya dalam segala hal. Ia harus selalu mendahulukan pikiran, “kehendak-Mu jadilah!” Saya ingat refrain sebuah lagu yang saya suka nyanyikan di awal-awal dari saat belajar melayani Tuhan, ketika saya duduk di tingkat I dari Sekolah Alkitab Batu tahun 1969. “Me-la-ku-kan ke-hen-dak Tu-han, di si-tu ter-le-tak ke-kuat-an-ku, ku i-kut je-jak-Nya hing-ga ku ti-ba, di tem-pat ter-se-dia ba-gi-ku!” Keinginanku yang satu-satunya ialah menyenangkan Allah dan melakukan kehendak-Nya yang kudus. Dan inilah pikiran utama dalam kata ‘pengudusan’.

Pengudusan berarti kasih. Kasih tertinggi kepada Allah dan sesama manusia. Ini adalah penggenapan hukum Taurat. Ini adalah permulaan dari seluruh ketaatan dan sumber dari mengalirnya semua yang benar. Kita tidak mampu untuk menjadi sesuai dengan citra Allah tanpa kasih, karena Allah adalah kasih. Kasih membungkus semua kebajikan lainnya dengan kelembutan dan kehangatan.

Tiga hal di atas mungkin merupakan wajah yang menonjol dari kehidupan yang sungguh-sungguh dikuduskan. Pengudusan terjadi melalui Yesus yang mendiami hati kita. Kita dipersatukan dengan diri pribadi-Nya oleh pengudusan yang dikerjakan-Nya sendiri atas kita. Kita harus mengambil Yesus menjadi kehidupan kita untuk mengalami pengudusan yang benar. Itulah artinya secara pribadi mengalami kesucian yang dari Allah. “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus yang oleh Allah telah menjadi hikmat, kebenaran, pengudusan dan penebusan kita.” (I Korintus 1:30). (nvdk) 

Doa: Karena aku mengasihiMu Tuhan, aku berusaha untuk hidup kudus di hadapanMu senantiasa. Amin.

Must Read