HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanSatu Tubuh bukan Banyak Kepala

Satu Tubuh bukan Banyak Kepala

Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. (1 Korintus 12:22)

Tidak banyak orang yang bersedia menjadi wakil apalagi anak buah. Kebanyakan orang ingin menjadi ketua atau pemimpin. Menurut saya ini berkaitan dengan memerintah dan didengar. Maksud saya kebanyakan orang ingin memerintah tetapi menolak diperintah dan ingin didengar tetapi sukar mendengarkan. Pertanyaan pentingnya adalah bila semua ingin memerintah lalu siapakah yang akan diperintah? Bila semua orang hanya ingin didengarkan, siapakah yang akan jadi pendengar yang baik?

Ilustrasi yang disampaikan Paulus tentang banyak anggota tetapi satu tubuh dalam 1 Korintus 12 menggambarkan dengan baik bahwa tidak mungkin dapat disebut tubuh bila seluruhnya adalah mata. Paulus sedang berbicara tentang fungsi kita yang berbeda-beda sebagai Tubuh Kristus. Tetapi dalam perspektif yang lain ilustrasi Paulus juga membuktikan perpecahan adalah konsekuensi nyata bila semua ingin berperan pada fungsi yang sama. Apalagi bila semua ingin jadi pemimpin. Ingatlah ini: perpecahan membuat tujuan sukar dicapai dan VISI menjadi pudar.

Kita tentu tidak menginginkan perpecahan baik dalam organisasi kerja terlebih pelayanan. Itu sebabnya baik juga kita mulai berpikir untuk mengambil peran pada lini kedua, ketiga, dan seterusnya. Kita mengambil peran yang orang lain tidak mau lakukan. Serta melupakan ambisi untuk berada pada lini depan, untuk memerintah dan didengarkan. Seringkali jenis peran seperti itu justru adalah peran sentral. Dapatkah sebuah mobil berjalan tanpa adanya ban?!?

Peran yang kita mainkan mungkin tidak dianggap orang tetapi percayalah justru menjadikan tujuan tercapai dan VISI digenapi. Alkitab katakan: “Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.” Siapkah kita untuk menempatkan kesatuan hati di atas ambisi untuk menjadi yang teratas dengan kesediaan beperan pada lini berikutnya?!? (tw)

Doa: Tuhan beri saya kesempatan untuk belajar berperan tidak pada lini terdepan tetapi lini berikutnya. Amin.

Must Read