HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 21 Juni 2015

Khotbah Minggu, 21 Juni 2015

KELUARGA ALLAH
Ayat Pokok: Mazmur 27:4
Oleh: Ibu Pdt. M.M. Mandey
 
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. 

Rumah Tuhan
Ada apa dalam rumah Tuhan sehingga raja Daud begitu cinta bahkan sangat rindu untuk tinggal di sana seumur hidupnya?

Raja Daud menulis demikian dalam Mazmur 5:8: “Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.”

Ternyata, dalam rumah Tuhan ada:

  1. Orang-orang yang takut akan Allah. Mereka yang takut akan Allah, takut pula melakukan perkara-perkara jahat; takut berbuat dosa, dan karenanya, akan berusaha hidup dalam kesucian.
  2. Orang-orang yang sujud menyembah Tuhan: senantiasa hidup dalam ucapan syukur. Penyembahan hanya bisa keluar dari hati yang penuh ucapan syukur!  “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!…  Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!  Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” –  Mazmur 136:1-4.

Selain itu, apa lagi yang ada dalam rumah Tuhan?  “… sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” – 1 Timotius 14-15.

Dalam rumah Tuhan terdapat pula:
3. Peraturan yang harus ditaati; dan
4. Keluarga Allah, yaitu jemaat Allah yang hidup.

Keluarga Allah
Saudara dan saya adalah anggota keluarga Allah, yakni jemaat Allah yang hidup – yang satu kali kelak akan mencapai kesempurnaan: satu iman – satu roh – satu Bapa.  Haleluya!  Karenanya, betapa indah apabila saudara bersaudara bisa hidup rukun berdampingan: saling mengasihi, mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain.

Untuk mengalami persekutuan, rasa persatuan dan persaudaraan yang erat di antara jemaat, maka masing-masing kepala keluarga/suami/ayah harus takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, maka:

  1. Ia sendiri diberkati;
  2. Isterinya menjadi seperti pohon anggur yang subur.  Anggur bicara tentang sukacita yang berasal dari Roh Kudus -> seorang yang mendatangkan sukacita, siap menolong, penuh belas kasih; dan
  3. Anak-anaknya seperti tunas pohon zaitun. Mazmur 128:1-4.

Jika para suami hidup menurut jalan Tuhan, para isteri memiliki sukacita Roh Kudus, maka anak-anak akan bisa duduk bersama, mendengarkan ajaran  orangtua.  Dan keluarga Allah = jemaat Tuhan menjadi tiang penopang yang diberkati; menjadi perekat yang mempersatukan.  Haleluya!

Mari menjadi suami/bapak yang takut akan Tuhan, isteri/ibu yang membawa sukacita dalam kehidupan keluarga dan orang sekitar, serta anak-anak yang dengar-dengaran, yang mendatangkan sukacita bagi keluarga dan sesama.
Tuhan Yesus memberkati!

Must Read