HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 28 Juni 2015

Khotbah Minggu, 28 Juni 2015

SAUL & DAUD
Ayat Pokok: Kisah Para Rasul 13:22
Oleh: Pdt. Devy Runtuwarow, GPdI Kramat

Saul dan Daud.  Dua tokoh penting dalam sejarah bangsa Israel!  Sama-sama diurapi sebagai raja namun mengakhiri masa jabatan dengan cara berbeda.  Alkitab mencatat: “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka.  Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”   

Berkenan kepada Allah

NUH
Akibat kejahatan manusia begitu besar; dan kecenderungan hatinya membuahkan kejahatan semata-mata, Allah pernah menyesal telah menjadikan manusia.  Karenanya, Ia hendak menghapuskan mereka dari muka bumi!  Namun, “Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN” – Kejadian 6:5-8.  Haleluya!

Mengapa?  Sebab Nuh adalah “seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”

ABRAHAM
Adalah seorang yang berkenan kepada Tuhan.  Karena imannya, ia disebut bapa segala orang percaya!  Kepadanyalah Allah berjanji mewariskan negeri Kanaan kepada keturunannya – Kejadian 12:7; Ibrani 11:8-12.

Ditolak
Bukan tanpa sebab Allah menyingkirkan Saul.  1 Samuel 13 mencatat alasannya!  “… Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu… sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.”

Ketika menghadapi Amalek, raja Saul membuat kesalahan yang sama: Mengabaikan perintah Tuhan – 1 Samuel 15.  “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN?   Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.”

DAUD

Tulus Hati
Tulis Asaf tentang Daud: “Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya – Mazmur 78:72.  Tulus hati adalah salah satu ciri pribadi Daud! 
Apakah pelayanan yang dipercayakan Tuhan, kita jalani dengan ketulusan hati?

Memiliki Urapan Allah
“Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya” – Mazmur 20:7.   Daud menyadari pentingnya urapan Allah dalam hidupnya.  Ketika jatuh dalam dosa, doanya ialah agar Tuhan tidak mengambil RohNya dari padanya – Mazmur 51:11! 

Saul tidak menyadari kalau Roh Tuhan telah meninggalkannya.  Ia mati bunuh diri karena Roh Tuhan tak lagi ada padanya. 

Masihkah saudara dan saya penuh dengan Roh Tuhan?  Masih adakah urapan Allah dalam kita?

Selalu Mencari Kehendak Allah
Sebelum mengambil keputusan, Daud biasa mencari kehendak Tuhan! “Lalu bertanyalah Daud kepada TUHAN: “Apakah aku akan pergi mengalahkan orang Filistin itu?”  Jawab TUHAN kepada Daud: “Pergilah, kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila” – 1 Samuel 23:2. 

Permohonannya: “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.  Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku…” – Mazmur 25:4-5.

Masihkah kita mencari kehendak Tuhan sebelum melangkah?  “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya” – Mazmur 18:31.  Haleluya!

Mari jadi seperti Daud: tulus hati, hidup dalam pengurapan Allah, dan senantiasa mencari dan melakukan kehendak Tuhan!  Puji Tuhan! Tuhan Yesus memberkati!

Must Read