Beda Rasa

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (Mat 5:13)

Setiap jurumasak yang memasak makanan selalu menambahkan garam ke dalam masakannya supaya masakannya tidak terasa hambar, tapi enak dikecap oleh lidah orang yang memakannya. Begitu pulalah peran orang percaya di dalam Matius 5:13, sebagai garam dunia kita harus dapat membuat lingkungan sekitar kita merasa bahwa ada sesuatu yang lebih baik yang dapat mereka rasakan karena kehadiran kita yang mempermuliakan Tuhan melalui perilaku kita.

Dalam 1Tesalonika 5:16-18 dituliskan bahwa Allah menghendaki supaya kita bersukacita senantiasa, tetap berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal. Ini adalah beberapa sikap yang dapat orang dunia lihat dan rasakan yang tidak ada di dalam dunia ini. Dan dasar kekuatan kita untuk dapat melakukan semua itu adalah: pengharapan kepada Tuhan kita yang hidup. Ada tertulis dalam Yeremia 10:10 Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal.

Tuhan kita adalah sumber yang membuat kita ibarat garam yang memiliki rasa yang berbeda dengan orang dunia yang belum mengenal Tuhan. Karena itu jangan pernah lepas dari Tuhan, sebab bila kita lepas dari Tuhan, kita akan kehilangan rasa dan menjadi tawar yang tidak ada bedanya dengan orang dunia.

Pada bagian akhir Matius 5:13 disebutkan bahwa jika garam itu menjadi tawar, tidak gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Marilah kita tetap berpegang pada Tuhan sehingga kita dapat membuat dunia ini menjadi lebih baik dan nama Tuhan dipermuliakan. Haleluya! (ba)

Doa: Aku mau terus melekat kepada Engkau Tuhan, sehingga dunia dapat melihat kemuliaan-Mu melalui kehidupanku. Amin.

Must Read