Tetap Setia

“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:17-18)

Salah satu ukuran kedewasaan rohani orang percaya adalah kesetiaan. Karena kesetiaan sangat berhubungan erat dengan stabilitas rohani. Banyak kali orang-orang Kristen jatuh bangun dalam kerohaniannya karena tidak memiliki daya tahan rohani. Kekristenan mereka dipengaruhi oleh suasana hati, emosi dan keadaan-keadaan.

Seringkali Tuhan mengijinkan situasi yang begitu berat harus kita hadapi, untuk melihat dan menguji apakah “pilihan-pilihan” kita menunjukkan kita tetap setia? Tiga pemuda Ibrani ini, yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego berani menantang maut, bukan karena nekat atau uji adrenalin seperti dalam tayangan Fear Factor… tetapi karena mereka berketetapan untuk tetap setia.

Mereka punya keyakinan yang teguh bahwa ALLAH SANGGUP melepaskan mereka dari dapur api yang menyala-nyala dan sudah dipanaskan tujuh kali, tetapi kalau toh Allah TIDAK melepaskan mereka dari maut – hati mereka TETAP PERCAYA dan tidak akan pernah melepaskan kepercayaan mereka kepada Allah Israel sebagai Allah yang hidup dan berkuasa!

Sadrakh, Mesakh dan Abednego setia kepada Allah ketika mereka ada dalam istana raja Nebukadnezar yang nyaman sebagai orang-orang pilihan raja dan mereka tetap setia kepada Allah sekalipun diperhadapkan dengan pilihan “hidup bersama Nebukadnezar” atau “mati bersama Kristus”.

Biarlah karakter setia melekat pada diri kita, bukan hanya saat kita diberkati, tetapi terutama saat kita diperhadapkan pada pilihan yang sulit, kita didapati tetap setia. Ketika kita bersedia mati bersama Kristus, itu berarti kehidupan kekal selama-lamanya. (dna)

Doa: Ajarku setia ya Tuhan dalam segala keadaan, sama seperti Engkau yang adalah setia. Amin.

Must Read