Keluarga Bahagia

Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (Mazmur 133)

Pernahkah anda mendapati satu keluarga yang setiap hari terdengar teriakan pertengkaran di rumahnya? Ada perselisihan, konflik, ego, gengsi, dan lainnya. Tidak pernah terdengar adanya pengakuan kesalahan, kata maaf ataupun pengampunan satu dengan yang lain. Tidak ada ketenangan, kedamaian, apalagi sukacita. Dalam keluarga seperti itu, suasana rumah terasa seperti di neraka.

Barang-barang yang ada di rumah pun seringkali harus mengalami kerusakan akibat pertengkaran yang terjadi. Pekerjaan tidak bisa terselesaikan dengan baik, akibatnya rejeki pun hilang.

Coba kita bandingkan dengan satu keluarga yang anggota keluarganya saling mengasihi, perhatian, menghormati satu dengan yang lain. Saat berada di lingkungan seperti ini, yang terasa adalah: ingin rasanya tinggal lebih lama di tempat itu, bahkan kalau boleh untuk selamanya.

Mungkin tidak ada harta atau kemewahan di rumah keluarga itu, tapi bukankah damai sejahtera dan sukacita itu jauh lebih berharga daripada sekedar kemewahan? Ada banyak contoh orang kaya yang akhir hidupnya mengenaskan, karena dalam kekayaannya, mereka belum menemukan adanya kedamaian dalam hidup mereka.
Sungguh benar firman Tuhan dalam Mazmur 133 yang mengatakan bahwa dalam kehidupan persaudaraan yang rukun, akan ada berkat Tuhan yang dicurahkan. Mari kita merenungkan firman Tuhan ini dan menjadikannya pegangan dalam kehidupan keluarga kita supaya kita pun boleh menerima dan menikmati berkat-berkat dari Tuhan. (ba)

Doa: Tuhan, kami mau berusaha lebih sungguh untuk saling mengasihi dan menciptakan kerukunan dalam kehidupan keluarga kami. Amin.

Must Read