Ucapan Syukur Sejati

Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. (Ibrani 13:15)

Banyak orang yang mengerti bahwa sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, mereka sudah seharusnya menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan. Sayangnya, ada orang yang keliru dalam mengucap syukur, yang membuat mereka tidak makin dekat pada Tuhan, tapi justru sebaliknya.

Hal inilah yang terjadi pada orang Farisi dalam Luk 18:11-12 (Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.)

Orang Farisi ini mengucap syukur pada Tuhan, tapi tanpa ia sadari sebenarnya ia hanya memuji dan meninggikan dirinya sendiri serta membanggakan diri atas apa yang ia lakukan bagi Tuhan.

Hal ini harus kita waspadai, karena secara naluri sebagai manusia kita memiliki kecenderungan untuk membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Tetapi jika kita hendak mengucap syukur, mari kita memberikannya dengan benar. Ibrani 13:15-16 dengan jelas menuliskan bahwa korban syukur adalah ucapan dan perbuatan yang berkenan pada Tuhan dan untuk kemuliaan namaNya.

Sebenarnya, kehidupan orang Farisi itu sudah baik, dia tidak melakukan kejahatan, rutin berpuasa, dan setia mengembalikan perpuluhan. Hanya ia melupakan satu hal, yaitu: mengembalikan semuanya bagi kemuliaan nama Tuhan. Bila kita memiliki kehidupan yang diberkati, jangan terlena karenanya, tapi naikkan senantiasa ucapan syukur yang sejati, karena hanya bagi Dia lah segala puji, hormat, segala kemuliaan sampai selama-lamanya. (ba)

Doa: Ajar kami senantiasa bersyukur kepadaMu Tuhan, dengan ucapan syukur yang mempermuliakan namaMu, amin.

Must Read