HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 10 Januari 2016

Khotbah Minggu, 10 Januari 2016

GARAM DUNIA
Ayat Pokok: Matius 5:13
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
 
Kamu adalah terang dunia!  Itulah tema kita di sepanjang tahun 2015.  Tema tahun ini saya ambil dari Matius 5:13 – “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”
 

Garam
Sebagaimana gula harus terasa manis, demikianlah garam harus asin.  Jika garam kehilangan rasa asinnya, maka ia tak lagi berguna.  Ia tak dapat diasinkan lagi.

Tuhan menghendaki kita menjadi garam yang sangat dibutuhkan dunia!  Tiap orang membutuhkan garam.  Dengan kata lain, setiap manusia di dunia memerlukan saudara dan saya!

Manfaat garam sangat banyak.  Yang terutama, antara lain:

  • Sebagai penyedap rasa.  Bayangkan masakan tanpa garam;
  • Pengawet alami/mencegah proses pembusukan; 
  • Dalam dunia medis, untuk mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh.

Bukan hanya manusia yang perlu garam.  Tanah pun memerlukan pupuk yang mengandung garam.  “Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?  Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja…” – Lukas 14:34-35.

Di zaman Perjanjian Lama, setiap korban sajian yang dipersembahkan kepada Tuhan harus dibubuhi garam!  “Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kau-persembahkan garam” – Imamat 2:13.

Di Yerikho, Elisa menyehatkan air yang menyebabkan keguguran bayi dengan garam – 2 Raja-Raja 2:19-21.  “Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: “Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi.”   Jawabnya: “Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya.”  Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya.  Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: “Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi.”  Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.”  Puji Tuhan!

Garam Dunia
Tuhan menjadikan saudara dan saya terang bagi dunia yang gelap.  Bagai kota yang terletak di atas gunung, terang tak dapat disembunyikan. 

Tuhan juga menghendaki saudara dan saya menjadi garam yang sanggup memberi dampak positif: mengubah dunia yang jahat menjadi baik.  Sebagai garam dunia, kedudukan kita sangat penting; keberadaan kita sangat dibutuhkan.  Haleluya!  Saudara dan saya adalah garam dunia.  Namun hati-hati, jika garam menjadi tawar, ia tak lagi berguna.  Ia akan dibuang dan diinjak-injak! Tuhan Yesus memberkati saudara! 

Must Read