HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 10 April 2016

Khotbah Minggu, 10 April 2016

MATI & DIHAKIMI
Ayat Pokok: Ibrani 9:27
Oleh: Pdt. Tomas Prawoto, Kalimantan Barat

 
Kematian adalah batas hidup manusia.  Kematian bersifat universal: berlaku bagi semua orang!  Dan saat ajal menjemput, tak seorangpun memiliki daya untuk melawan.

“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”

Penghakiman
Ada penghakiman setelah kematian.  Wahyu 20:15 mencatat, “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” 

Bapak gembala tengah membahas garam yang bisa menjadi tawar.  Ternyata dunia adalah salah satu penyebab utama berubahnya garam menjadi tawar! 

Alkitab mencatat seorang pelayan Tuhan yang namanya disejajarkan dengan Lukas:

  1. Kolose 4:14 – Rasul Paulus menyampaikan salam dari Lukas dan Demas kepada jemaat.  “Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.”
  2. Filemon 1:23-24 – Lagi-lagi Demas disejajarkan dengan Lukas dan nama-nama besar lainnya; Bahkan rasul Paulus menyebutnya sebagai rekan sekerja.
  3. 2 Timotius 4:10 – Namun sayang, kali ini Demas dikaitkan dengan kejatuhannya.  “karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku…”

Tetap Asin
Di akhir zaman, banyak orang akan murtad.  Garam berubah jadi tawar!  Perjalanan Demas sebagai pelayan Tuhan berakhir dengan catatan yang menyedihkan: ia “lebih mencintai dunia”.

Kiat agar garam tetap asin:

  1. TIDAK Memenuhi Hidup Dengan Kepentingan Dunia. Berbagai kesenangan dan kenikmatan yang ditawarkan dunia bisa menjerat dan membuat orang percaya murtad. “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat” – Lukas 21:34.
  2. TIDAK Memenuhi Pikiran Dengan Perkara Duniawi. “… carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” – Kolose 3:1-2. Memiliki hubungan yang erat dan intim dengan Tuhan adalah kunci untuk menolak dan mematahkan pikiran-pikiran duniawi yang terus menerus berusaha merasuk pikiran kita.
  3. TIDAK Mengasihi Dunia. Ketika harus memilih, orang muda yang kaya lebih memilih mempertahankan hartanya.  Alkitab mencatat, “… pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya…” – Lukas 19:16-22. “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu… “ – 1 Yohanes 2:15-17.

Abaraham dan Ayub adalah dua tokoh yang sangat kaya dan diberkati.  Namun mereka lebih mengasihi Allah, Sang Sumber berkat ketimbang berkat yang mereka miliki. 

Di hari-hari akhir ini, Iblis lebih giat dan takkan lelah berusaha untuk menarik saudara dan saya.  Dan jika kita tidak meningkatkan kehidupan rohani kita, bisa dipastikan, kita akan kalah dan jatuh!  Karenanya, mari periksa hidup kita.  Masih asinkah kita?  Masih adakah nama kita tertulis dalam Kitab Kehidupan?

“… Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” – Wahyu 22:10-11.  Haleluya!
Tuhan Yesus memberkati!

Must Read