“Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil!.. (Nehemia 2:20)
Menjadi pribadi yang bertanggung jawab di tengah-tengah situasi atau medan yang sukar bukan perkara mudah. Menyerah, atau bekerja tanpa memberi hasil maksimal mungkin terjadi. Namun perjuangan seorang tokoh bernama Nehemia, memberikan spirit bagi kita untuk mencapai garis finis secara bertanggung jawab. Bukan tanpa hambatan, Nehemia sukses melakukan misi Tuhan, membangun kembali tembok Yerusalem dan mengadakan pembaharuan dalam bidang sosial dan agama di Yehuda.
Rintangan boleh dikatakan ‘makanan’ bagi Nehemia, ketika dirinya mulai bergerak dalam misinya. Mengetahui niat Nehemia mengusahakan kesejahteraan bagi Israel, dua rekan yaitu Tobias dan Sanbalat yang bersama-samanya melayani di istana raja, berusaha merintangi. Olokan, hinaan, dan perkataan mereka bahwa perbuatan Nehemia identik dengan memberontak terhadap raja, sebenarnya bertujuan menjatuhkan mental Nehemia. Luar biasa, Nehemia menanggapi sikap mereka dengan perkataan iman. “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil!” (Nehemia 2:20).
Intimidasi pun ikut mewarnai perjuangan Nehemia. Menghadapi kenyataan usaha Nehemia terus maju, tantangannya pun semakin besar. Selain Sanbalat dan Tobia, orang Arab, Amon dan Asdod ikut bersepakat melakukan kerusuhan, untuk mengagalkan pekerjaan Nehemia dan orang-orang yang ia pimpin. Di luar dugaan, kelompok Nehemia justru makin berserah kepada Tuhan dan giat berdoa. Dalam keadaan yang mulai genting, setelah berserah penuh pada Allah, Nehemia memotivasi kelompok itu supaya tidak menyerah dan terus mengingat kedasyatan kuasa Tuhan (Nehemia 4:4-14). Reputasi Nehemia ikut terancam karena Tobias dan Sanbalat tak menyerah dalam menghancurkannya.
Penyerahan totalitas hidup Nehemia kepada Tuhan, memampukan dirinya hingga ia berhasil melewati semua dengan hasil menakjubkan. Keberhasilannya bahkan mencelikkan dan membuat malu semua musuh, yang kemudian mengakui keberadaan Tuhan dalam pekerjaan kelompok Nehemia (Nehemia 6:16). Andaikan Nehemia tidak bergantung kepada Tuhan melalui setiap doanya, menghadapi segala tantangan apakah ia berhasil dalam pekerjaan itu?
Hari ini, adakah sesuatu yang membuat kita mulai menyerah? Bergantung kepada Tuhan merupakan kunci keberhasilan dalam melakukan sebuah tanggung jawab, walau terbentang berbagai rintangan. (lr)
Doa: Tuhan Yesus, aku bergantung sepenuhnya kepada-Mu. Aku sadar aku hanya dapat berhasil bila Engkau di pihakku. Amin.