HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 31 Juli 2016

Khotbah Minggu, 31 Juli 2016

CEMBURU ILAHI
Ayat Pokok: 2 Korintus 11:1-2
Oleh: Pdt. David Aritonang
 
Jemaat Korintus adalah jemaat yang didirikan dan dirintis sendiri oleh rasul Paulus.  Alkitab mencatat, ia tinggal di Korintus selama 1½ tahun: mengajar, menginjil, memberitakan Firman – Kisah Para Rasul 18. 

Dan di salah satu suratnya kepada jemaat Korintus, rasul Paulus menulis: “Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu.  Memang kamu sabar terhadap aku!   Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi…”  Rasul Paulus meminta jemaat bersabar atas “kebodohannya”, yaitu karena ia cemburu pada jemaat!

Cemburu
Dalam kapasitasnya sebagai rasul besar, rupanya Paulus menyimpan rasa “cemburu”!  Kecemburuannya berangkat dari kesadaran, bahwa ia takkan bisa mencapai apa yang kelak akan dicapai dan dialami jemaat Tuhan, yaitu saudara dan saya. 

Padahal dialah yang berperan aktif mempertunangkan jemaat dengan Kristus.  Tidak berhenti di situ, ia bahkan secara khusus mempersiapkan dan membawa jemaat sebagai perawan suci kepada Kristus!

“Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”

Dalam bahasa aslinya, kata membawa berarti:
1. “Membantu hingga mencapai/menjadi” perawan suci = gereja sempurna;
2. “memamerkan/menampilkan ke hadapan Tuhan sebagai mempelai Kristus!

Dalam Efesus 5:25-27 Paulus menuliskan peran aktif Kristus untuk menguduskan; menyucikan dengan air dan Firman, supaya jemaat menjadi “cemerlang tanpa cacat atau kerut; kudus dan tak bercela.”

Jadi, Kristus, dan para hamba yang dipakaiNya berupaya keras untuk mendapatkan jemaat yang cemerlang dan sempuna!  Haleluya!

Kolose 1:28-29 – “… tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.  Itulah yang kuusahakan dan  kupergumulkan dengan segala tenaga…”

Mempelai Kristus
Bukan hanya Tuhan, dan atau para hamba Tuhan saja yang bertugas mempersiapkan jemaat mencapai kesempurnaan!  Setiap saudara dan saya dituntut untuk berperan aktif mempersiapkan diri!

“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!  Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.  Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus)” – Wahyu 19:7-8.

Pengantin perempuan memakai kain lenan halus yang berkilauan dan yang putih bersih: itulah perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus.  Gereja seperti inilah yang kelak akan masuk dalam pernikahan dengan Kristus!  Haleluya!

Paulus begitu amat rindu menjadi bagian dalam gereja sempurna, namun ia tidak memperoleh kesempatan itu.  Namun demikian, ia tidak menyesali pilihan hidupnya.  Dalam Filipi 3:8 ia menulis, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.  Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” 

Meski sadar betul takkan masuk dalam bilangan mempelai Kristus, rasul Paulus tidak patah arang.  Tulisnya, “… aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya…” – Filipi 3:12.  Luar biasa! 

Bagaimana dengan saudara dan saya?  Terbakarkah kita oleh kerinduan untuk satu kali kelak menjadi mempelai Kristus?  Sudahkah kita senantiasa mempersiapkan diri; mengerjakan keselamatan kita?  “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, … tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” – Filipi 2:12.

Rasul Paulus sangat cemburu pada saudara dan saya.  Mari, jangan sia-siakan kesempatan berharga untuk menjadi bagian dari gereja sempurna, mempelai Kristus. Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read