HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 9 Oktober 2016

Khotbah Minggu, 9 Oktober 2016

HARI MUJUR & HARI MALANG
Ayat Pokok: Yesaya 45:5-7; Pengkhotbah 7:14; Mazmur 85:6-8
Oleh: Ibu Pdt. Lidya Kairupan
 
Hidup bagaikan roda berputar: kadang di atas, kadang di bawah.  Suka atau tidak, siap atau tidak, perubahan selalu terjadi dalam hidup kita: kadang ada di atas gunung, kadang dalam lembah kekelaman.   

“Akulah TUHAN…”
Saat menciptakan langit dan bumi, hal pertama yang dijadikan Allah ialah Terang – Kejadian 1:3-5.  Yang perlu kita garis-bawahi ialah bahwa Allah menciptakan terang untuk memisahkan terang dari gelap, dan Allah melihat keduanya: terang dan gelap itu baik adanya! 

“Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah.  Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku.  Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”   

Allah menyatakan DiriNya serta apa yang diperbuatNya dalam hidup saudara dan saya!  Dia lah TUHAN – tidak ada yang lain.  Dia lah yang menjadikan terang dan gelap; menciptakan nasib mujur dan nasib malang! 

Hari Mujur & Hari Malang
“Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya” – Pengkhotbah 7:14.

Puji Tuhan!  Sekarang kita mengerti, bahwa TUHAN menjadikan baik hari mujur maupun hari malang.  Dan kita patut mengucap syukur baik pada hari mujur maupun pada hari malang!

Keluar dari Mesir, bangsa Israel mengalami kemenangan gilang gemilang.  Laut Teberau terbelah dua sehingga mereka dapat berjalan di tanah yang kering sampai ke seberang.  Seluruh bangsa Israel bersorak, menyanyi dan memuji-muji Tuhan – Keluaran 15:1-21.

Namun apa yang terjadi kemudian di luar perkiraan.  Tiga hari mereka harus berjalan di padang gurun tanpa air.  Ketika akhirnya menemukan air di Mara, airnya malah tak dapat diminum karena pahit!  Apa yang dilakukan bangsa Israel?  Bersungut-sungut – Keluaran 15:22-24!

Mengubah Lembah Baka
“Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!  Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.  Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion” – Mazmur 84:6-8.

Lembah baka adalah lembah air mata.  Namun lembah baka bisa berubah menjadi tempat bermata air.   Siapa yang mengubahnya?  Bukan Tuhan!  Melainkan saudara saya!  Asal saja mata dan hati kita tetap tertuju kepada salib Kristus – tidak mendua hati; tidak goyah iman! 

Apa yang dilakukan Paulus dan Silas saat terbelenggu dalam penjara karena memberitakan Injil?  Memuji Tuhan!  Ya, mereka mengubah lembah baka menjadi tempat yang bermata air!  Haleluya!

Terang Di Balik Awan Gelap
Awan gelap kerap datang menyapa. Namun pemazmur berkata, “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu” – Mazmur 119:71.  Penyebabnya mungkin karena kita hidup menyimpang: “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.” – Mazmur 119:67.

Contoh: Hagar – Kejadian 16:3-10.  Ia ditindas, karena menyimpang; ia memandang rendah nyonyanya.  Ia kemudian lari meninggalkan Sarai.  Namun Allah menyuruhnya kembali: “… Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.”   Dan Hagarpun kembali, setelah beroleh kekuatan dan jaminan janji Allah.  “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” 

Apapun alasannya, percayalah, takkan selamanya roda ada di bawah.  Ada terang di balik awan gelap! 
Di Mara, Allah mengubah air yang pahit menjadi tawar.  Bangsa Israel kemudian tiba dan berkemah di Elim – “di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma” – Keluaran 15:27.  Puji Tuhan!  Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read